Jakarta, Wartatasik.com – Dilansir oto.detik.com bahwa mobil baru umumnya memiliki rasio kompresi mesin di atas 10:1 yang mengharuskan untuk menggunakan BBM dengan kandungan RON lebih tinggi. Salah satu contohnya adalah Hyundai Stagazer yang memiliki rasio kompresi mesin 10,5:1 dan disarankan untuk menggunakan BBM RON 91.
Di Indonesia, tidak ada operator SPBU yang menawarkan BBM RON 91, adanya 92. Dengan begitu, Stargazer sebaiknya ‘menenggak’ BBM sekelas Pertamax, Shell Super, BP 92, atau Revvo 92. Namun, Hyundai menyatakan Stargazer masih bisa diisi BBM dengan kadar oktan lebih rendah, misalnya dengan Pertalite.
“Tapi apakah boleh pakai oktan yang rendah? Pada dasarnya, yang penting tanpa timbal. Pertanyaannya boleh nggak (Stargazer) minum Pertalite? Boleh. Kita tidak bisa melarang konsumen pada saat ingin memakai Pertalite,” kata Chief Operating Officer (COO) Hyundai Motors Indonesia Makmur belum lama ini.
Memilih BBM memang dikembalikan lagi ke pengendara. Sejauh ini belum ada larangan untuk membeli BBM oktan rendah untuk spesifikasi mobil tertentu. Tapi memang berapa sih selisih mengisi penuh tangki Hyundai Stargazer dengan Pertalite atau Pertamax dan sejenisnya?
Sekadar informasi, Hyundai Stargazer memiliki kapasitas tangki sebesar 40 liter. Bila diisi dengan Pertalite yang dijual Rp 10.000 per liter, maka untuk mengisi penuh tangki Hyundai Stargazer dari nol akan menghabiskan Rp 400.000.
Kemudian bila BBM yang dipilih jenisnya Pertamax, pengendara Stargazer akan merogoh kocek Rp 556.000.
Akan sedikit lebih mahal bila menggunakan BBM Shell Super dan BP 92 karena dijual Rp 14.150 per liter. Dengan BBM tersebut, pengendara Stargazer bakal menghabiskan Rp 566.000. Lalu dengan Vivo, biaya yang dibutuhkan mengisi penuh tangki 40 liter adalah Rp 565.600.
Jika diperhatikan, perbedaannya cukup signifikan antara mengisi BBM RON 90 dan BBM RON 92. Selisihnya antara Rp 150.000-160.000 untuk mengisi penuh. oto.detik.com | Red