Kabupaten,Wartatasik.com – Saat ini memiliki tingkat kerawanan bencana alam yang tinggi, berbagai bentuk bencana alam setiap tahunnya selalu melanda di beberapa daerah di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Salah satu upaya penanggulangan bencana, diperlukan peran serta seluruh elemen masyarakat, termasuk di dalamnya para ulama yang merupakan tokoh sentral di dalam masyarakat. Peran ulama diperlukan dalam mengajak kepada masyarakat agar selau merawat lingkungan secara baik dan selalu waspada dengan kemungkinan datangnya bencana di wilayahnya masing-masing. Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum saat membuka Workshop Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Pondok Pesantren yang berlangsung di Pendopo Lama kabupaten Tasikmalaya, Rabu (7/2/18).
Dikatakan Bupati, Kabupaten Tasikmalaya memiliki wilayah yang luas dengan kondisi alam yang memiliki berbagai keunggulan dan potensi, namun di sisi lain memiliki wilayah yang secara geografis, , hidrologis, dan demografis yang rawan terhadap terjadinya bencana dengan frekuensi yang tinggi sehingga memerlukan penanganan yang sistematis, terpadu, dan terkoordinasi. “Potensi bencana di Kabupaten Tasikmalaya antara lain berupa gempa bumi, tanah longsor, tsunami, letusan gunung berapi. Di Jawa Barat Kabupaten Tasikmalaya menempati rangking ke-2 setelah Kabupaten Garut yang termasuk daerah rawan bencana. Oleh karena itu kita selalu harus waspada, pada saat terjadinya bencana, masyarakat harus melakukan tindakan penanganan bencana sendiri di lingkungannya, sebelum datangnya bantuan dari pihak luar sehingga dapat mengurangi dampak akibat bencana yang lebih besar,“ ujarnya.
Bupati menekankan perlunya sosialisasi dari para ulama kepada masyarakat untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat di wilayahnya. “Pondok pesantren merupakan garda terdepan yang harus selalu siap terhadap datangnya bencana. Kesiapsiagaan seluruh lapisan masyarakat terhadap bencana sangat penting, termasuk didalamya kesiapsiagaan para ulama dan santrinya, sehingga terlaksana pondok pesantren yang tangguh dan mandiri dalam menghadapi segala macam bentuk bencana alam,“ tambah Bupati.
Dalam kesempatan yang sama Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, E.Z.Alfian menerangkan, pelaksanaan Workshop Pengurangan Risiko Bencana Berbasis Pondok Pesantren merupakan agenda pra bencana untuk memberikan pemahaman terhadap para ulama agar dapat melaksanakan tindakan dalam melakukan pengurangan risiko bencana dan untuk meningkatkan kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana, agar pondok pesantren dapat menjadi lembaga yang memiliki kemandirian untuk menghadapi setiap kejadian bencana. EQi/Kominfo Kab.