Kota, Wartatasik.com – Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)/Badan Legislatif Mahasiswa Universitas Siliwangi Tasikmalaya mendatangi Kantor DPRD Kota Tasikmalaya di Jl. RE. Martadinata, Selasa (13/03/2018). Kedatangannya untuk menanyakan sekaligus menolak perihal MD3 yang digulirkan oleh DPR-RI. Peserta aksi mengelar longmarch dari Simpang Jati menuju gedung dewan sembari membentangkan spanduk berkonten macam-macam tulisan atas ketidaksetujuan digulirkan MD3 yang dinilai merupakan sebuah kemunduran berdemokrasi.
“Ini adalah sebuah kebodohan dan kemunduran demokrasi di negeri ini. Hak-hak kita dalam menyuarakan dihalangi,” ungkap Ketua BEM Unsil, Hilmi. Mereka meminta pimpinan dewan beserta fraksi-fraksi untuk menemuinya di luar gedung. Peserta aksi diterima di pintu gerbang masuk Gedung DPRD oleh Ketua H. Agus wahyudin bersama beberapa anggota dewan lainnya, yakni Dodo rosada, H. Ade Lukman, Anang Sapaat, H. Dayat, Ihwan Shafa dan H. Tatang Mutiara.
Dalam aksi tersebut sempat akan dilakukan pemblokiran jalan jika ketua dan perwakilan fraksi tidak menemui. Selesai orasi, aksi dilanjutkan dengan penjelasan mengenai MD3 dari ketua dewan dan ditutup dengan penandatanganan maklumat bahwa DPRD Kota Tasikmalaya menolak secara keseluruhan fraksi-fraksi mengenai diterbitkannya MD3. Usai menerima peserta aksi, Agus Wahyudin mengatakan, dalam membuat perda-perda DPRD menitikberatkan soal pembangunan, kesejahteraan dan lain-lain.
“Kami akan tetap mengawasi, mengontrol kinerja pemerintahan dalam hal ini eksekutif. Peran serta masyarakat, LSM, ormas dan mahasiswa juga diperlukan untuk pengawasan bagi apa yang menjadi cita-cita serta harapan masyarakat Tasikmalaya. Intinya, kita akan terus melakukan suatu perbaikan ke arah yang lebih baik dalam segala aspek,” tandas Agus. Awen