Garut, Wartatasik.com – Mulai tahun ini, penerimaan anggota polisi baru di jajaran Polda Jabar, memiliki syarat baru yaitu menghafal Al Qur’an. Syarat itu ditujukan bagi lulusan pesantren yang ingin menjadi anggota Polda Jabar. Hal ini disampaikan Kapolda Jawa Barat Irjen Pol Agung Budi Marioto saat silaturahim dengan para ulama di Garut dalam rangka deklarasi anti hoaks, Kamis lalu (22/3/2018), di Alun-Alun Kecamatan Limbangan.
“Saya sudah menandatangani kesepakatan dengan gubernur, untuk penerimaan anggota baru di Polda Jabar syaratnya harus hafiz Qur’an,” jelas Agung saat memberikan sambutan. Agung menyampaikan, selain syarat hafiz Qur’an, persyaratan formal lainnya tetap harus dipenuhi. Misalnya aturan tinggi badan minimal 165 centimeter untuk laki-laki, tes kesehatan, berenang, dan lainnya. Karena, jika tinggi badan kurang, maka akan ditolak Mabes Polri.
“Kalau tidak bisa berenang, bisa dilatih, larinya kurang kuat, badannya sehat karena kurang latihan, bisa dilatih,” ungkapnya. Dengan adanya polisi-polisi baru yang hafal Qur’an, Agung berharap nantinya mereka bisa menularkan kemampuannya ke anggota polisi lain. Karena menurutnya, ilmu yang dimiliki pada prinsipnya adalah amaliah yang harus disampaikan pada yang lain.
“Saya berharap nanti dari Garut ada santri yang bisa masuk (jadi polisi), minimal 10 orang,” katanya dan langsung disambut tepuk tangan para ulama yang hadir. Deklarasi Anti Hoaks kali ini merupakan yang ketiga kalinya digelar di Kabupaten Garut. Sebelumnya, kegiatan serupa digelar Polres Garut di Mapolres Garut dengan dihadiri para calon kepala daerah dalam Pilkada Garut dan deklarasi Anti hoaks yang dihadiri kalangan ulama, tokoh agama, dan tokoh masyarakat di Garut. Kompas.com | Wartatasik.com