Kota, Wartatasik.com – Pertunjukan topeng monyet memang menjadi alternatif hiburan yang digemari masyarakat, namun pada umumnya kesehatan dan perawatan kandang yang kurang layak menjadi potensi penyakit yang rentan terinfeksi tuberculosis (TB atau TBC). Dalam rangka mengantisipasi sumber penyakit dari binatang (Zoonosis) yang bisa menular terhadap manusia, organisasi non profit yang tergabung dalam Jakarta Animal Aid Network (JAAD) bekerjasama dengan Dinas Sosial dan Dinas Pertanian, Perikanan dan Peternakan dibantu Dinas Sarpol PP, Kamis (26/04/2017) menggelar operasi gabungan penertiban topeng monyet.
Zay selaku koordinator JAAD kepada Wartatasik.com mengatakan, dari Tahun 2015 pihaknya sudah menjalin kerjasama
dengan Pemerintahan Provinsi Jawa Barat, lalu dikeluarkan surat edaran tentang penertiban aktifitas topeng monyet di Jawa Barat.
Untuk saat ini sambung Jay, pihaknya sudah merehabilitasi hasil penyitaan monyet sebanyak 42 ekor dari Kota Bandung, Cirebon dan Bogor jugq Kota Tasikmalaya, “Dalam waktu dekat ini Kami akan melakukan pelepasan 16 ekor dulu melalui kelompok di Gunung Tilu Bandung ,” ujarnya
Masih kata Jay, pihaknya akan memberikan edukasi terhadap masyarakat khususnya pelaku usaha topeng monyet, sebab dikhawatirkan monyetnya itu memiliki penyakit yang bisa menular kepada manusia, ”Jika berpenyakit bisa berbahaya bagi masyarkat terutama anak kecil,” ujarnya.
Senada dengan itu, Dr Ace Kasi Keswan Bidang peternakan menuturkan, ia akan mensosialisasikan salah satunya tentang TB, apalagi kasus tuberculosis di Kota Tasikmalaya ini statistik kasusnya belum turun, “Selain di sudut jalan, aksi topeng monyet juga kan suka ke tiap kampung, dikhawatirkan ada anak kecil yang akan tertular melalui dari pertukaran udara,” paparnya. Redi