Wartatasik.com – Munggahan..? Ya, kata ini sering terdengar ketika akan memasuki bulan suci Ramadhan, kata munggahan semakin terdengar gaungnya. Lalu, darimana sih asal mula istilah munggahan? Jika kita bertanya kepada anak jaman sekarang, sepertinya sedikit dari mereka yang tahu apa itu munggahan.
Asal mula istilah munggahan jika dilihat dari kamus bahasa Sunda berasal dari kata “unggah”, yang artinya beranjak, yakni beranjak dari tempat yang lebih rendah menuju tempat yang lebih tinggi. Istilah munggahan merupakan penambahan imbuhan yang menyatakan sesuatu yang dilakukan oleh banyak orang. Seiring berjalannya waktu, tradisi munggahan kini mulai pudar terkikis oleh modernisasi jaman.
Asal mula istilah munggahan seringkali digunakan oleh masyarakat zaman dahulu ketika menyambut datangnya bulan suci Ramadhan. Sehingga bisa diartikan bahwa munggahan adalah momen perpindahan waktu menuju bulan suci Ramadhan, bulan yang memiliki nilai derajat lebih tinggi dibanding bulan lainnya dalam agama Islam.
Adapun bentuk dari tradisi munggahan ini biasanya diisi dengan acara kumpul-kumpul keluarga sebelum datangnya bulan Ramadhan. Ada yang dilakukan mulai dari beberapa hari menjelang bahkan hingga ada yang mengisinya dengan berkumpul pada saat sahur pertama di bulan Ramadhan.
Tidak heran jika kemudian berkembang bahwa tradisi mudik untuk mereka yang bekerja di kota-kota sebenarnya bukan hanya terjadi pada saat menjelang hari raya Idul Fitri-nya saja, melainkan jauh sebelumnya merekapun terbiasa melakukan mudik untuk bisa berkumpul bersama, bersilaturahmi, bermaaf-maafan sebelum menjalankan rangkaian ibadah di bulan suci Ramadhan.
Kata munggahan, belakangan ini tidak hanya cetar membahana di tatar sunda, melainkan kota kota lainnya di Indonesia. Jadi, pada hakikatnya tradisi munggahan ini merupakan ajang berkumpul keluarga, kerabat, handaitaulan dalam menyambut bulan penuh berkah, ampunan bagi umat-umat yang beriman kepada-Nya. *infobandung.co.id | Wartatasik.com