Kabupaten, Wartatasik.com – Sebanyak 1482 orang calon Jemaah haji dari 39 Kecamatan se-Kabupaten Tasikmalaya hadiri pembinaan manasik haji sekaligus pelepasan calon jemaah haji yang rencananya akan diberangkatkan ke tanah suci dalam 5 kelompok terbang mulai dan berangkat tanggal 19 Juli 2018. Acara ini dihadiri langsung oleh Bupati Tasikmalaya Uu Ruzhanul Ulum di Gedung Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya, Singaparna.
Uu meminta agar calon Jemaah Haji asal Kabupaten Tasikmalaya dapat menjaga nama baik Bangsa Indonesia, Provinsi Jawa Barat, dan Kabupaten Tasikmalaya. “Saudara-saudara harus ingat, dalam paspor tertera status kewarganegaraan Indonesia, Asal Provinsi Jawa Barat dan tinggal di Kabupaten Tasikmalaya, jaga nama baik itu semua. Semua Jemaah haji memiliki status sama di tanah suci yaitu sebagai hamba Allah dan tamu Allah, beri tauladan yang baik, kita dikenal sebagai bangsa yang memiliki tutur kata, sikap dan prilaku yang baik, perlihatkan sikap dan perilaku yang Islami,“ tutur Uu, Rabu (04/07/2018).
Dilanjutkan Uu, para Jemaah haji agar dapat mendoakan kesejahteraan bagi kesejahteraan masyarakat Indonesia. “Bantulah doa untuk masa depan bangsa dan negara, agar dapat menjawab tantangan yang tidak ringan di masa depan, sehingga diberikan masa depan yang lebih baik yaitu keadaan bangsa yang aman, adil, demokratis dan lebih sejahtera,“ ujarnya.
Bupati pun lantas mendoakan agar para calon jemaah haji saat kembali dari tanah suci mendapat predikat haji mabrur. “Mudah-mudakhan ibu-bapak sekalian kembali dengan predikat haji mabrur. Lakukan ibadah sesuai Syariat Islam yang telah ditentukan, luruskan niat dalam menunaikan ibadah haji untuk Allah semata, sambil memohon ridhoNya.
Bupati berpesan agar para Jemaah haji dapat memelihara kesehatan secara optimal. “Pelihara dan jaga kesehatan dan fisik dengan baik, jangan menganggap remeh untuk memelihara kebugaran jasmani dan kesehatan, ikutilah aturan dan prosedur yang telah ditetapkan. Ibadah haji itu memerlukan kesiapan fisik yang baik, jangan sampai waktu yang harusnya digunakan untuk ibadah menjadi sia-sia karena sakit,“ imbuh Bupati.
Redi