Kota, wartatasik.com – Kemerdekaan Indonesia tidak luput dari peran serta umat Islam. Melalui pondok pesantren, para santri lah yang ikut berjuang melawan para penjajah. Setelah situasi kondusif paska kemerdekaan, para santri kembali lagi ke tiap pesantren. Namun seiring berkalanya waktu, apalagi di era demokrasi sekarang ini, keterlibatan para santri dan kaum sarungan mulai masuk lagi ke blantika politik Indonesia.
Dengan membawa semangat kebangsaan dan ghiroh perjuangan mempertahankan NKRI yang menjadi harga mati, para santri merasa perlu untuk bersikap dan berperan dalam negara.
Namun dengan sikap yang arif dan bijak serta porsi dan kapabilitas serta sikap tawadu’. Karena para santri berpegang pada sami’na waatho’na terhadap para ulama terdahulu dan sekarang jelas bukan asal-asalan ulama.
Koordinator ASUBAN (Aliansi Santri untuk Kebangsaan) Tasikmalaya Kabibudin mengatakan, menjelang pesta Demokrasi pemilihan Presiden, “Para santri yang bernaung pada ASUBAN memutuskan dukungannya terhadap incumbent yakni Joko Widodo,” paparnya kepada wartatasik.com, Sabtu (04/08/2018).
Ia pun menyampaikan pernyataan sikap ASUBAN sebagai berikut:
1. Kerukunan, kedamaian, serta keutuhan NKRI menjadi Harga mati.
2. Tidak menjual agama demi kepentingan politik sesaat.
3. Menjaga harkat dan martabat para ulama
4. Menyerahkan kepemimpinan negara kepada konstitusi negara
5. Dalam hal pilpres 2019 menyerahkan amanah sepenuh nya kepada presiden JOKOWI untuk menentukan calon Wakil Presiden nya, karena kami yakin itu akan menjadi yang terbaik bagi bangsa
6. Mendukung Jokowi untuk melanjutkan 2 periode presiden Republik Indonesia. Asron