Kota, Wartatasik.com – Berangkat dari keprihatinannya terhadap angka kemiskinan tinggi, ditunjang dengan dugaan maraknya tindakan korupsi, kolusi dan Nepotisme di tubuh Pemkot Tasikmalaya. Aktivis LSM GMBI akan melangsungkan aksi besar-besaran pada hari Selasa 2 Oktober 2018, mendatang.
Sekretaris LSM GMBI Distrik Kota Tasik Rino Lesmana, S.IP kepada Wartatasik.com, mengaku bahwa pihaknya akan melibatkan keluarga besar GMBI se Jawa-Barat yang berjumlah ribuan massa untuk menghadiri aksi besar-besaran nanti.
Adapun yang menjadi agenda aksi tersebut adalah, terang Rino, dukungan moral dalam proses persidangan Ketua GMBI Kota Tasikmalaya di Pengadilan Negeri Tasikmalaya, mendorong institusi penegak hukum dalam hal keberaniannya mengungkap indikasi korupsi kolusi nepotisme di tubuh Pemerintahan Kota Tasikmalaya sehingga terwujud tata kelola pemerintahan yang baik dan bersih.
“Karena bahaya laten korupsi ini dampaknya bisa sangat luas lebih dari bahaya terorisme yang hanya membunuh areal sekitar, bahaya korupsi ini dampaknya bisa dirasakan oleh generasi anak cucu kita kedepan,” tuturnya, Minggu (30/09/2018).
Ia menyampaikan keprihatinannya, atas makin tingginya tingkat pengangguran dan kemiskinan. Menurut data BPS Kota Tasikmalaya tahun 2017, jelas Rino, jumlah penduduk miskin mencapai 9785 jiwa atau 14,80-% yang merupakan angka kemiskinan tertinggi di Jawa Barat.
Disinggung titik lokasi sasaran yang akan digunakan massa aksi Selasa mendatang, Rino menginformasikan, Kantor Pengadilan Negeri Tasikmalaya, Kantor Kejaksaan Negeri Tasikmalaya. Dengan titik Kumpul di Tugu Adipura Jl.Hz.Musthafa, Rute jalan Yg dilalui Jl.Siliwangi – Jl.Nagarawangi- Jl.Gn.Pereng- Jl.Gn.Sabeulah- Jl.Cieunteung -Jl.Ir.H.Juanda – Rancabango. Kendaraan iring iringan R2 – R4.
“Dalam kesempatan ini kami sampaikan maaf yang sebesar-besarnya kepada warga Kota Tasikmalaya dan para pengguna jalan, jika pada waktu aksi massanya nanti mengganggu semua aktifitasnya,” pungkasnya. Asron