Kota, Wartatasik.com – Komunitas Tasikmalaya Tempo Doeloe ( TTD ) menyayangkan sejarah Rd. Komara perlahan-lahan tergerus hilang ditelan zaman. Perlu dilakukan penelusuran kembali sejarah Raden Komara. Hal itu diutarakan Ketua TTD Cunay.
Ia khawatir tempat tersebut terbengkalai, jangan harap area lokasi makam atau patilasan balung tunggal dipelihara, perawatannya pun tidak ada sama sekali bahkan terlihat sangat kumuh.
Cunay berharap, Dinas terkait bisa respon terhadap keluhan TTD yang notabene pecinta budaya untuk menguak sejarah yang disinyalir belum tercatat dibuku sejarah.
“Saya sangat prihatin sekali melihat kondisi area tersebut, bukannya dijaga sebagai warisan budaya, malah banyak kandang ayam, apalagi bangunan di patilasan enyang balung tunggal kini hampir roboh dan kumuh,“ sesalnya kepada wartatasik.com, Senin (15/10/2018).
Untuk diketahui, di jalan Komarasari Kota Tasikmalaya, daerah tersebut dulunya disebut babakan domba dan terdapat beberapa makam tokoh juga patilasan diantaranya makam Rd. Komara atau orang menyebutnya Raja Komara, Makam Eyang Sekatimbang Patih dari Rd Komara, makam Rd Ariya, Makam Abu Bakar salah satu penggagas pendirian Masjid Agung Kota Tasikmalaya yang juga keturunan dari Sumedang.
Adapun, salah satu tokoh masyarakat setempat Tobri ketika diminta informasi sejarahnya makam/patilasan di Jalan Komalasari mengenai sejarah Raja Komara atau Rd Komara, tidak dapat memberikan banyak keterangan, “Saya tidak mengetahui rinci sejarahnya, sebab yang tahu persis saksi sejarahnya Raja Komara atau Rd Komara sudah pada meninggal dunia,“ singkat Tobri. Asron