Kota, Wartatasik.com – Menindaklanjuti informasi yang beredar di media sosial tentang penderita Kusta bernama Ma Koko, dengan alamat di RT/RW. 01/05 Kel. Kahuripan Kec. Tawang, selepas Upacara HUT ke-17 Kota Tsm, Camat Drs. H. Deni Diyana beserta Sekmat Tawang, didampingi Lurah Kahuripan dan /Ketua RW menjenguk ke kediamannya, Rabu (17/10/2018).
Menurut Deni, berdasarkan keterangan ketua RW bahwa Ma Koko bersama teman sepermainannya sering berenang bermain air di Kali Cikunten yang tidak higienis. Sehingga lama kelamaan mulai terasa gatal-gatal disekitar lengan. Diketahui di wilayah itu ada 3 orang yang menderita Kusta termasuk ma Koko. Dua org lainnya telah meninggal dg keadaan penyakit yang cukup parah.
Puskesmas Kahuripan telah mengambil langkah dengan melakukan beberapa kali kunjungan untuk berikan pengobatan. Hanya terkendala bahwa yang bersangkutan tidak mau dibawa untuk opname/perawatan di RS, “Sementara berobat jalan pun ada kalanya tidak mau kecuali dipaksa minum oleh keluarganya,” terang Camat.
Menyikapi hal tersebut Camat Tawang menyarankan kepada keluarganya untuk membujuk yang bersangkutan agar mau dirawat secara intensif. “Adapun sebagai penanganan alternatif, Camat akan berkoordinasi dengan pihak Puskesmas untuk dilakukan kunjungan pemeriksaan secara rutin. Dan memberikan obat-obatan seperlunya,” katanya.
Ia menghimbau kepada masyarakat sekitar agar membiasakan untuk hidup sehat dan higienis khususnya bagi warga Tawang, “Baik dari aspek penggunaan air bersih, sanitasi lingkungan maupaun pola hidup sehat lainnya. Karena penyakit kusta ini menular sehingga perlu ada kepedulian bersama untuk mencegahnya,” tambahnya.
Pada kesempatan kunjungan itu, Camat Tawang memberikan bantuan berupa tas sekolah dan alat tulis lainnya untuk cucu Ma Koko yaitu Rista Mauluda, yang masih duduk di sekolah kls 2 SDN Sindanggalih. Selain itu memberikan santunan berupa uang tunai untuk membantu kebutuhan hidup mereka.
Persoalan lain yang dikhawatirkan yaitu penyakit Kusta Ma Koko menular pada cucunya. Sehingga saran dari pihak kesehatan adalah memisahkan anak tersebut dengan Ma Moko. “Namun mengalami kesulitan cucunya tersebut tidak mau meninggalkan neneknya dan memilih tinggal bersama. Padahal keluarga sudah berusaha membujuknya. Sementara Ma Koko sendiri berkeinginan tetap merawat cucunya di rumahnya,” pungkasnya. Asron