Kabupaten, Watatasik.com – Menindaklanjuti Bencana longsor yang terjadi Senin 5 Nopember 2018 lalu di sejumlah titik di wilayah Kec. Culamega kab. Tasikmalaya. Pemuda Penggerak Tasikmalaya (Pager Asik) Gelar Baksos selama tiga hari di Desa Bojongsari 11-13 Januari kemarin.
Pemuda Penggerak Tasikmalaya (Pager Asik) adalah komunitas yang bergerak di ranah Kesejahteraan Sosial terutama di Tasikmalaya berkolaborasi dengan sejumlah komunitas dan organisasi kemahasiswaan telah melakukan pengabdian kepada masyarakat Desa Bojongsari pasca longsor.
Kepada wartatasik.com, Ketua Pager Asik Fauzi Rizki Pratama mengaku pasca bencana longsor warga memerlukan bantuan untuk membersihkan pemukiman dari lumpur dan pihaknya membuat tim pemuda siaga bencana. Sebanyak tiga puluh orang relawan diterjunkan untuk membantu warga dampak longsor.
“Kegiatan Baksos yang bertema Pager Asik Goes to Village yang telah rampung dilaksanakan juga dilengkapi dengan pembagian sembako dan diskusi warga yang disebut juga Sharing and Discussion bersama warga Kedusunan Situ Jaya, Desa Bojongasari,” ujarnya, Selasa (15/01/2019).
Pager Asik sendiri lanjut Fauzi, dalam hal ini menyakini bahwa konsep pengembangan masyarakat tidak bisa dilakukan tiga hari saja, namun butuh waktu panjang yang diiringi oleh aksi nyata.
“Kegiatan ini adalah pintu gerbang untuk memasuki dimensi kehidupan disana yang lebih intim, sehingga cita-cita Para Pemuda Penggerak Tasikmalaya untuk mengembangkan Desa ini dapat terlaksana. Kami tak bisa sendiri, Elemen pembangunan bangsa harus kolaboratif dalam hal ini,” imbuhnya.
Pihaknyapun mengajak berbagai pihak untuk bersama-sama berkolaborasi mewujudkan harapan ini. Modal sosial yang ada disini adalah keberadaan Karang Taruna. Karang taruna adalah salah satu potensi dan sumber kesejahteraan sosial yang harus dimanfaatkan setiap wilayah dalam menyelesaikan permasalahan di daerahnya masing-masing.
“Maka dari itu, kami mencoba berdiskusi dengan warga dan para pemuda disana untuk menyepakati beberapa hal, utamanya berkenaan dengan dimensi masalah yang nanti akan menjadi sasaran program dari karang taruna disini serta langkah tindak lanjut agar mampu memiliki keterampilan yang mumpuni untuk melaksanakan programnya,” gagasnya.
Tidak lupa dalam rangka mengembalikan trauma pasca bencana Pager Asik bercengkrama dengan anak-anak Desa Bojongsari atau biasa disebut trauma healing, “Kami juga membentuk sebuah taman bacaan bagi mereka agar budaya literasi bisa menjadi sebuah kebiasaan disana,” tambahnya
“Kami juga menyusun Rencana tindaklanjut untuk mengembangkan masyarakat yang ada disana. Fokus kita yaitu mengembangkan PSKS (Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial) yang telah tersedia agar mereka mampu mengembangkan daerahnya sendiri. Jika ini berhasil, tidak menutup kemungkinan kami akan melebarkan sayap untuk mengabdi di desa lain yang kiranya perlu dikembangkan” pungkas Fauzi. Siska