Kota, Wartatasik.com – Tujuh kluster perwakilan kelurahan di Kecamatan Bungursari ikuti Workshop Perumusan AD/ART Saung Madani yang berlangsung di Aula Kelurahan Sukajaya.
Koordinator Kota (Korkot) Solahudin mengatakan, keberadaan Saung Madani untuk kesejahteraan dan kemandirian masyarakat.
Lantaran itu, pihaknya akan mengaktanotariskan supaya legal, sehingga kedepannya Saung Madani lahir dari rahimnya Gema Madani dengan mandiri.
“Agar bisa melakukan aktifitas dan usahanya secara mandiri tanpa mengandalkan bantuan dari APBD maupun kerjasama dengan intansi lain,” ucapnya, Rabu (25/09/2019).
Produk unggulan Saung Madani Kecamatan Bungursari adalah pengelolaan kambing PE yang melibatkan peran serta masyarakat dalam kelompok.
“Selama ini terdapat tujuh kelompok di tujuh kelurahan, kedepannya diharapkan bisa menambah beberapa kelompok lagi dari per kelurahan,” ujar ia yang akrab disapa Gus Solah.
Selain pemeliharaan kambing PE, Gus Solah menyebut ingin juga memproduksi susunya karena bisa meningkatkan perekonomian masyarakat.
Namun lanjutnya, semua harus terkoordinasikan tentang kebersamaan, kesukarelaan, partisipasi swadaya yang merupakan gerakan nafas Saung Madani.
“Ya, masyarakat bisa menikmati hasil pekerjaannya dan bisa mandiri tetapi untuk pengurus yang tidak aktif mungkin ada mekanisme dari Pemerintahan,” ungkapnya.
Ditempat sama Lurah Sukajaya Cece Saepudin ingin inovasi Saung Madani muncul bidang garapan yang lebih canggih dan dihubungkan dengan jejaring perguruan tinggi.
“Di perguruan tinggi kan ada lembaga pengabdian masyarakat, termasuk dari sumber pembiayaan, terutama lurahnya memberi semacam gaiden” jelasnya
Selama ini pihak Kelurahan menunggu action LPM dan lembaga lain untuk mendekatkan diri agar birokrasi jadi lebih mudah.
“Kami berpesan kepada masyarakat supaya mencoba menggali potensi yang ada di wilayah Sukajaya untuk lebih dikembangkan,” pungkasnya. Suslia