Kota, Wartatasik.com – Limbah kayu gergaji yang sudah terbakar dari salah satu pabrik triplek mencemari air sungai Citanduy.
Lantaran itu, ikan yang berada didalam sungai mati karena terkena imbas air yang terkontaminasi.
Tak terkecuali dirasakan dampaknya oleh UPTD Balai Benih Ikan (BBI) di Indihiang Kota Tasikmalaya, pasalnya ikan ternak lemas kemudian mati.
Menurut Kepala UPTD Balai Benih Ikan Andri Tatang Sunara, dampak kontrasnya saat musim kemarau warga jarang memanfaatkan air ke sungai Citanduy.
“Yang dibuang pabrik tersebut adalah sisa pembakaran bekas kayu gergajian,”
ungkapnya, Selasa (03/12/2019).
Diterangkan Andri, ada semacam kulit air yang mengandung minyak namun terpisah dengan air, tetapi kalau hujan (endapan minyak) tidak terlalu terlihat.
Tapi lanjutnya, posisi (kandungan minyak) diatas lebih bahaya karena menggumpal dengan oksigen dalam air sehingga kondisi ikan dari lemes langsung mati.
“Kami mohon perhatian dari pihak pengusaha agar mengelola limbahnya melalui Instalasi Pembuangan Air Limbah (Ipal) agar tidak menambah parah keadaan ikan di BBI ini,” ujarnya. Suslia