Kab, Wartatasik.com – Sejumlah santriwati Pondok Pesantren (Pontren) Miftahul Huda mendatangi Indomaret Mononjaya Jl. Rta. Prawiradiningrat Desa/Kec. Manonjaya Kab. Tasikmalaya, Jumat (03/02/2020).
Dengan estimasi massa sekitar 1000 santriwati, sekitar pukul 08.00 Wib longmarch mereka terus dikawal mobil Patroli Polsek Manonjaya sampai ke Indomart.
Sesuai dengan Sprin Kapolres Tasikmalaya Kota, pengamanan dikendalikan langsung oleh Bapak Kabag Ops Polres Tasikmalaya Kota Kompol Shohet. SH. MH.
Kabag Ops Kompol Shohet mengatakan, aksi unjuk rasa (Unras) santriwati ini menuntut agar pihak Indomaret meminta maaf secara langsung kepada pihak pesantren dan santriwati yang disangka mengambil barang.
Sebab terangnya, santriwati tersebut sudah merasa dipermalukan dengan cara digeledah karena disangka mengambil barang milik toko Indomart.
“Para santriwati menuntut pihak Indomart membuat video pernyataan permintaan maaf ke pihak Santri Pontren Miftahul Huda,” ungkapnya.
Para petugas anggota kepolisian nampak melakukan pengawalan para santriwati yang melaksanakan long march dari pontren ke lokasi unras.
Sementara itu, anggota Satlantas melakukan gatur guna memperlancar arus lalu lintas. Selain itu, demi jaga kondusiftas, anggota kepolisian melakukan mediasi kepada pihak Pesantren dan pihak Indomart.
“Anggota Polwan Polres Tasikmalaya Kota melakukan pengamanan dengan metode persuasif dan membantu serta memberi pertolongan kepada santriwati yang kelelahan saat melakukan Unras” ujarnya.
Ditempat terpisah, Dewan Guru Pontren Miftahul Huda, KH Dodo Aliyul Muttadlo menyebutkan, para santriwati yang sedang belanja itu dituduh mencuri. Padahal setelah digeledah dan dilihat dari CCTV tidak ada bukti.
“Sedih, santri digaradah alahbatan euwah-euwah, sigana nepi kana dibangsatkeun mah. Tuluy dilalajoan, duka kumaha panempo nu lain. (Santri digeledah, terkesan memeriksa ‘maling’, selama penggeledahan santri kami itu dilakukan kepada khalayak banyak, entah tanggapan apa dalam benak mereka (yang menonton),” ungkapnya geram.
Mestinya kata KH Dodo, pihak Indomaret mengeluarkan pernyataan kepada masyarakat yang ada di lokasi bahwa santri bukan pencuri.
“Namun tidak demikian apa yang dilakukan terhadap santri hanya cukup dengan kata punten (maaf) saja,” tandasnya.
Dalam aksi unras ini turut hadir Kapolsek Manonjaya, Kapolsek Cineam, Kapolsek Karang Jaya, Kapolsek Gunung Tanjung, Kapolsek Cibeureum Iptu Suyitno, Danramil Cineam dan Cibeureum beserta anggota.
Selanjutnya, Wakasek Manonjaya, Kanit Reskrim Sek Manonjaya, Panit Lantas Sek Indihiang dan 89 personil gabungan Polres Tasikmalaya Kota sesuai surat perintah No : Sprin/1/I/Ops.4.5/2020 tanggal 3 Januari 2020. Blade.