Kab, Wartatasik.com – Pasca unjuk rasa (unras) ribuan santriwati ke Indomaret Manonjaya terkait tudingan pencurian sempat membuta geram pihak Pondok Pesantren (Ponpes) Miftahul Huda.
Setelah mendapat desakan, akhirnya terjadi musyawarah antara perwakilan Indomaret dengan pengurus Pontren Miftahul Huda Manonjaya di Ruang Hamida Komplek Ponpes Miftahul Huda Kp. Pasirpanjang Desa Kalimanggis Kec. Manonjaya Kab. Tasikmalaya.
Wakil Kepala Cabang Indomaret Jawa Barat Matris turun langsung didampingi
Lisensi Legal Indomaret Cab. Bandung Deden, Manager Cab. Tasikmalaya Sobur dan Korkam Indomaret Kab Tasikmalaya Ananto Wibowo.
Kedatangan mereka diterima Ketua Hamida Indonesia/Pontren Miftahul Huda KH. Dudung Abdullah Fakih, Pengurus Pontren Miftahul Huda KH. Ujang Surahman serta Pengurus Pontren Miftahul Huda H. Tohir.
Nampak hadir juga perwakilan aparat kepolisian Kbo Sat IK Res Tasikmalaya Kota IPDA Nuraeni dan Kanit V Sat Intelkam Res Tasikmalaya Kota AIPTU Ende Hendra.
Dalam pertemuan tersebut Lisen Legal Indomaret Cab. Bandungn Deden meminta permohonan maaf kepada seluruh para kiyai dan santri Pontren Miftahul Huda.
Klik berita terkait >>> Uu Sang Panglima Santri Sesalkan dan Kecam Perlakuan Pihak Indomaret Manonjaya
“Terus terang kami pihak Indomaret tidak mengetahui harus bagaimana dan kepada siapa menyelesaikan permasalahan ini,” ucapnya, Sabtu (04/01/2020).
Ditempat sama Wakil Manajer Area Jabar Matris mengaku jika pihak Indomaret sangat menyayangkan tindakan yang dilakukan oleh karyawan Indomaret di Manonjaya.
“Kami memohon maaf atas tindakan yang dilakukan oleh karyawan Indomaret Manonjaya,” ungkapnya.
Korkam Indomaret Kab. Tasikmalaya Ananto mengatakan, pihak Pontren sudah menyampaikan semua keinginannya pada pertemuan sebelumnya.
“(Kejadian ini), kurang koordinasinya pihak Indomaret di tatanan bawah sehingga pihak Cabang baik Tasik maupun Jabar tidak dapat mengambil langkah yang tepat,” paparnya.
Menanggapi itu, Ketua Hamida Indonesia KH. Dudung Abdullah Fakih menyebut, permasalahan ini bukan membahas budi dan rugi akan tetapi nama baik.
Menurutnya, santri merupakan laboraturium perdamaian dunia yang baru beberapa tahun sehingga dengan permasalahn ini dapat merugikan citra dan nama baik pesantren dan santri.
“Pihak Pontren sudah menahan keinginan Pontren Cab. Miftahul Huda untuk tidak melakukan aksi karena masih menunggu instruksi Pimpinan Umum,” ujarnya.
“Ya, agar pihak Indomaret melaksanakan keinginan pimpinan pontren sehingga permasalahan ini tidak berlarut larut dan pasti merugikan pihak Indomaret,” sambung Ketua Hamida.
Senada, Pengurus Pontren Miftahul Huda KH. Ujang Surahman sangat menyayangkan pihak Indomaret yang tidak cepat dan tepat dalam mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan.
Dijelaskan KH Ujang, sebelum melakukan permohonan maaf di media nasional, pimpinan umum tidak mau menerima pihak Indomaret.
“Permintaan pimpinan umum hanya meminta pihak Indomaret untuk melakukan permohonan maaf dan setelah itu mempersilahkan untuk bersilaturahmi dengan pimpinan pontren,” imbuhnya.
Ditempat sama, KBO Intelkam Polres Tasikmalaya Kota PDA Nuraeni menyampaikan, permintaan pimpinan pontren Miftahul Huda sudah di sampaikan saat silaturahmi atau musyawarah yang pertama.
“Saat ini situasi di wilayah Jabodetabek sedang mengalami bencana sehingga alangkah baiknya pihak Indomaret segera melakukan permohonan maaf melalui media nasional sesegera mungkin dan permasalahn ini tidak berlarut larut,” pungaksnya. Blade.