Kab, Wartatasik.com – Pemilik Kartu Indonesia Sehat (KIS) Ida Parida (33) asal Kp Cipaku Rt 003 Rw 002 Desa Sukamulih Kecamatan Sariwangi Kabupaten Tasikmalaya dipungut biaya saat menggunakan jasa ambulans milik Puskesmas Sariwangi untuk melahirkan di RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya.
Menurut pengakuan suami pasien, Uus Suryadipa (38), hari Jumat 7 Februari kemarin saat istrinya mau melahirkan langsung dibawa mobil inventaris milik kepala desa. Sebelum ke RSUD harus ada dulu rujukan dari Puskesmas Sariwangi.
“Dari puskesmas istri saya diperiksa dulu, ternyata kata pihak dari puskesmas istri saya gak bisa pakai mobil desa, meski pakai ambulans. Ya, sudah kata saya pake ambulans saja. Terus saya duluan saja ke rumah sakit RSUD Kota Tasikmalaya. Soalnya kan di RSUD SMC itu lagi penuh,” paparnya kepada Wartatasik.com, Jumat (07/02/2020).
Uus pun duluan pergi ke RSUD dr Soekardjo, sementara istrinya pergi naik ambulan bersama kakaknya. Namun ia kaget lantaran harus bayar biaya transportasi ambulans, padahal istrinya memiliki KIS.
“Saya tanya ke kakak ipar, gimana itu ambulans minta duit apa enggak, terus dijawab bukannya minta duit lagi tapi harus bayar ke puskesmas untuk ongkos dari Sariwangi ke RSUD dr Soekardjo sebesar Rp 480.000,” ungkapnya.
Karena tidak memegang uang, Uus pun menelepon salah seorang rekannya untuk pinjam guna membayar transportasi ambulan Puskesmas Sariwangi lalu dititipkan ke kakak iparnya. Namun Uus berpesan meminta kwitansi pembayaran sebagai bukti rincian pengeluaran biaya persalinan.
“Saya cuma pesen, ini uangnya tolong kasih, beresin admintrasi di puskemas, tapi tolong kwitansinya jangan sampai gak ada, karena buat rincian buat saya, tapi pihak puskesmas tidak menyertakan kwitansi,” ujarnya.
Uus mengaku tidak punya BPJS dan hanya punya KIS, bahkan domisili asli dari Desa Sukamulih. Adapun terangnya, yang minta uang dari pihak puskesmas itu perempuan.
“Ya sudah, saya langsung ke puskesmas, saya tanyain. Kata pihak puskemas mau ngapain pak? Saya mau ngambil kwitansi pembayaran atas nama Ida. Tapi pihak puskesmas gak ngasih kwitansi,” sambung Uus.
Meski demikian, Uus bersyukur istrinya sekarang sudah ada di rumah dan melahirkan dengan selamat. Selama dirawat istri Uus tidak bayar sama sekali, justru jadi pertanyaannya Uus kenapa Puskesmas Sariwangi cuma nganterin istri saya pake ambulan puskesmas harus bayar Rp 480.000.
“Ceuk paribahsanya mah (kata peribahasa) cuma lewat kok bisa bayar. di rumah sakit RSUD saja nginep gak di pungut biaya sepeserpun,” imbuh Uus.
Mengklarifikasi itu, Kepala UPTD Puskesmas Sariwangi Dungani berdalih, proses persalinan diluar dari rencana, sebab awalnya mau dibawa ke Rumah Sakit SMC namun penuh, jadi dibawa ke RSUD dr Soekardjo di Kota Tasikmalaya.
Dipaparkan Dungani, kalau RS SMC itu masih tipe C, jadi bisa di klaim pakai BPJS. Tapi di RSUD dr Soekardjo tipe B dan pas di klaim tidak muncul, jadi tidak gratis.
“Makanya kami minta tarif ke pasien, adapun biaya rinciannya adalah Prarujukan Rp. 125.000, ambulans Rp 285.000, HB Rp 20.000, protein Rp 25. 000 dan Ctg Rp 25.000 jadi jumlahnya Rp 480.000,” pungkasnya saat diwawancara diruang kerjanya. Blade