Kab, Wartatasik.com – Polemik kabar salah seorang pasien pemilik Kartu Indonesia Sehat (KIS) atas nama Ida Parida (33) asal Kp Cipaku Rt 003 Rw 002 Desa Sukamulih Kec Sariwangi Kab Tasikmalaya menjadi sorotan publik.
Pasalnya, warga tersebut dimintai sejumlah uang oleh pihak Puskesmas Sariwangi saat menggunakan jasa ambulans untuk pergi ke RS dr Soekardjo Kota Tasikmalaya. Namun pihak puskesmas menolak memberikan kwitansi saat suami pasien Uus Suryadipa (38) meminta bukti pembayaran.
Hal itu tentunya menjadi ‘blunder’ bagi Puskesmas Sariwangi, lantaran tak adanya kwitansi resmi dari uang pembayaran naik ambulans, malah menjadi dugaan sebuah tindakan pungutan liar alias pungli.
Menanggapi kasus seperti itu, Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto angkat bicara. Meskipun dengan statemen singkat, namun dirinya tidak membenarkannya tindakan Puskesmas Sariwangi yang memungut biaya bagi warga pemegang KIS.
“Itu gak boleh, pasien KIS tidak dipungut biaya,” ungkapnya saat ditemui Wartatasik.com usai acara di Gedung Islamic Center Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (12/02/2020).
Klik berita terkait >>> Diantar Ambulans ke RS, Pasien KIS Heran Puskesmas Sariwangi Minta Bayar Ratusan Ribu?
Ditempat sama, Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Tasikmalaya Mohammad Zein menambahkan,
sesuai dengan ketentuan kalau pasien yang masuk KIS harus dibebaskan dan tidak dipungut biaya.
“Nanti para pihak akan kita komunikasikan. Pokoknya sesuai ketentuan, yang miskin itu harus dibantu dan tidak boleh dipungut sepeserpun,” tegasnya.
Adapun terkait Kepala Dinas Kesehatan Kab Tasikmalaya dr Heru Suharto lari saat akan diwawancara, Sekda menyebut jangan dulu berprasangka buruk.
“Mungkin dia (Kadis Kesehatan) ingin tahu persis dulu kondisinya seperti apa, untuk disampaikan kepada kami secara tertulis, tentu saya akan menindaklanjutinya,” pungkas Sekda. Blade.
Klik juga >>> Dimintai Tanggapan Dugaan ‘Pungli’ Puskesmas Sariwangi, Kadinkes Kab Tasik Lari Terbirit birit?