Kota, Wartatasik.com – Melemahnya kepercaayaan publik terhadap eksekutif di lingkungan Pemkab Tasikmalaya, lantaran semakin jelas bahwa Aparatur Sipil Negara (ASN) miskin inovasi dan kaya ambisi yang bersifat materialistik pragmatis dan transaksional.
Statement tersebut diutarakan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Tasikmalaya Yoga Ahmad Fauzi kepada Wartatasik.com, Kamis (30/04/2020).
Menurutnya, sebagai anak bangsa tentunya menyayangkan terhadap inovasi dan program program yang dibuat pemerintah Kabupaten Tasikmalaya.
Seperti pengadaan sarung yang totalnya sampai 3,9 M dan pengadaan operasional kendaraan senilai 7,5 M serta alat studio dengan nominal yang diserap Rp 2.349.785.780.
Padahal kata Yoga, ditengah kekhawatiran dan kepanikan sosial yang mendunia, Pemkab Tasikmalaya malah melakukan pemborosan anggaran yang dinilai tidak substansif dan jauh dari akurasi kebutuhan masyarakat yang saat ini menghadapi efek Coronavirus Disease (Covid 19).
“Jika terjadi aprioritas dari pemerintah, masyarakat akan semakin tidak merasa kehadiran pemerintah dan ini akan berimplikasi menjadi problem yang prinsip dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ucap Yoga Ahmad Fauzi.
Seharusnya tegas ia, pemerintah melakukan tanggung jawabnya kepada umat dan bangsa juga masyarakat Kabupaten Tasikmalaya secara konkrit dan terukur agar bisa mendapat jalan keluar dari berbagai problematika yang terjadi saat ini.
Yoga menilai, kalangan eksekutif dan legislatif malah hanya kencang dalam tarik menarik kepentingan kelompok kolega dan gerbong. Sementara itu, Yudikatif malah ternina bobokan oleh kenyamanan, tetapi amnesia terhadap peran dan tanggung jawabnya.
“Bupati Ade Sugianto tak becus memimpin dan menggerakan good government yang penuh integritas kapabilitas dan penuh karya. Selamat birokrat yang sedang menikmati kue anggaran dan lupa terhadap kewajiban,” pungkasnya. Suslia.