Kota, Wartatasik.com – Pedagang kaki lima (PKL) taman kota gelar audiensi dengan komisi I, II dan II yang berlangsung di ruang Banmus DPRD Kota Tasikmalaya, Rabu (21/07/2020).
Ketua PKL dan Mainan Hendra Rosidin menjelaskan, ia berharap bisa beraktifitas kembali dan pemerintah setempat bijak dengan tidak tebang pilih dan lebih memperhatikan para PKL
“Jangan sampai ada terkesan tebang pilih,” ucap Hendra.
Ia menyebut, bahwa penanganan terhadap PKL dan mainan berbeda saat pemerintah menangani para pedagang fashion, yang dinilai terasa diutamakan dan diperhatikan.
Padahal kata ia, para PKL dan mainan di Taman Kota hanya mempunyai durasi yang berbatas yaitu dari mulai jam 16:30 Wib hingga batas pengunjung tak ada.
“Kami cukup puas dengan penyampaian ini dan kami berharap kepada para wakil rakyat bisa lebih memperjuangkan kami, “ucapnya.
Sementara ditempat sama Komisi II DPRD Kota Tasikmalaya Murjani mengapresiasi dan mendorong para PKL yang ada di sekitaran batu andesit harus diatur dengan regulasi yang baru.
“Mereka justru penyumbang PAD yang luar biasa, bukan hanya dari sisi retribusi tapi juga mampu memulihkan ekonomi, apalagi di situasi Covid 19,” ungkapnya.
“Karena dengan begitu mereka bisa membayar pajak dan itu termasuk PAD dan di lihat dari dampak kebangkitan ekonomi,” sambung Murjani.
Sampai saat ini terangnya, pemerintah belum tahu maksud dan tujuan batu andesit dibangun dan belum jelas pastinya. Namun intinya, DPRD mendorong yang dilakukan para PKL dan mainan.
“Tetapi dengan peraturan yang jelas, kalau memang difungsikan menjadi daya tarik khusus sebagai lintas mesjid agung, berarti jangan dilalui kendaraan,” papar Murjani.
Intinya tambah ia, adalah harus mengatur dari perjalanan awal, jika memang kurang sempurna maka diatur dengan perencanaan awal.
“Artinya harus dikasih ruang tata kelola atau relokasi yang memang sesuai dengan regulasi yang di tetapkan,” pungkasnya. Suslia.