Kota, Wartatasik.com – Sanggar Brahmasrta Art menyelenggarakan Pameran Lukisan Milennial 2020 yang digelar di Hotel Mangkubumi Kota Tasikmalaya, Jumat (07/08/2020).
Kegiatan yang dari tanggal 6 Agustus ini di mulai dengan display karya, dan hari ini opening pameran lukisan yang dihadiri serta dibuka langsung oleh Hj Rumini Yusuf.
Dirinya mengapresiasi kegiatan sekaligus memotivasi kepada anak anak yang mengikuti pameran seni lukis. Apalagi di musim pandemi, anak anak lebih banyak diam dirumah.
Menurutnya, jika ibunya rajin menjadi pembimbing anaknya, akan ada banyak waktu luang dipakai anak untuk berkarya. Terlebih membiarkan mereka berimajinasi dengan potensi yang dipunya, sehingga bisa menuangkannya di atas kanvas.
“Walaupun tinggal dirumah ada hasilnya, berupa karya yang mereka buat dalam bentuk seni lukis dan bisa di pajang di hotel Mangkubumi ini untuk di apresiasi oleh masyarakat yang berkunjung,” ungkapnya.
Hj Rukmini berterima kasih kepada Wali Kota, sebab walaupun gedung art center belum tuntas, juga kepada Gubernur Jawa Barat yang telah membantu memberikan anggaran untuk gedung tersebut.
“Saya berharap semua seniman yang ada di Tasikmalaya yang memang banyak potensi, mudah mudahan dengan adanya gedung Art Center itu bisa mengcover semua seniman,” harapnya.
Ditempat sama, Ketua Sanggar Brahmasrta Art Herman PG menjelaskan, bahwa sanggarnya itu melatih dan membina anak milennial dari TK sampai SMA untuk mengasah bakat mereka, terutama dalam seni lukis.
Tujuan pameran ini lanjut Herman, sebagai penghargaan kepada mereka yang telah berkarya, agar merasa menyenangi melukis itu ada enjoynya. Adapun, pesertanya sendiri delapan orang dari sanggar dan sebagiannya adalah sekolah SLB Yayasan Bahagia.
“Jika memnagada yang mau dan minat melukis, silahkan datang ke sanggar kami. Akan dilatih bersama, dan diarahkan oleh pelatih dan pengasuh,” ucapnya.
Dijelaskan Herman, pengasuhnya pun tidak akan mengintervensi secara jauh, karena hanya mengarahkan dan membina agar bakat mereka terasah, dengan alur imajinasi serta ide di murid.
“Usia minimal antara 5 tahun dan anak berkebutuhan khusus tahapannya seperti kelas 4 atau 5. Untuk usia ABK juga tetap diterima,” paparnya.
Herman berharap, semua lebih enjoy dalam berkarya, sehingga hasilnya bisa dinilai oleh orang tua, pengunjung pengamat seni dan media. Ia lantas berpesan, bahwa pemerintah bisa memfasilitasi semua seniman di Kota Tasikmalaya.
“Ya, dengan mensupport lagi dan lebih besar lagi untuk memamerkan pameran mereka, dan sanggar kami bisa bertambah anggotanya. Semoga, kedepannya anak semakin eksis, makin terfasilitasi dalam berkarya,” pungkasnya. Suslia.