BANJAR, Wartatasik.com – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyerahkan bantuan sosial (bansos) paket sembako dan alat pertanian program Santri Tani (Santani) Jabar Juara di Pondok Pesantren Manazilul Huda, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, Senin (10/8/20).
Kang Uu mengatakan, pemberian bantuan alat pertanian program Santani dilakukan dalam rangka mendukung kemandirian pondok pesantren agar tangguh, mandiri, dan diharapkan bisa menjadi Pesantren Juara.
Selain itu, pondok pesantren didorong mandiri secara ekonomi agar pesantren tersebut bisa terus berdiri kukuh tanpa bergantung kepada pihak atau sumber dana lain.
“Pemerintah Provinsi Jabar berharap pesantren berkembang dan tangguh dalam segi ekonomi. Kami tidak ingin pesantren hanya mengandalkan bantuan saja, tapi bisa mandiri,” ucap Kang Uu.
Agar program kemandirian pondok pesantren itu dapat berjalan baik, Kang Uu pun meminta agar para pimpinan pondok pesantren mempunyai terobosan terutama dalam membaca peluang ekonomi.
Apalagi, di tengah pandemi COVID-19, kegiatan ekonomi didorong bergerak agar ekonomi pulih dan mencegah terjadinya krisis sosial maupun krisis politik di tengah masyarakat.
“Saat ini kami tengah fokus pemulihan ekonomi. Mari kita hadapi bersama. Jangan sampai pandemi ini menjadi alasan kita untuk tidak kreatif,” ucap Kang Uu.
Sosok yang juga Panglima Santri ini pun berharap, para pengajar di pesantren juga harus bisa membimbing para santrinya supaya mampu menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman.
“Sehingga para santri tidak gagap teknologi atau ketinggalan arus informasi,” ujar Kang Uu.
Sementara itu, Pengasuh Pondok Pesantren Manazilul Huda Banjar K.H. Aep Saefulloh menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah Provinsi Jabar yang sudah memberi perhatian khusus untuk perkembangan pondok pesantren.
Menurutnya, Santani Jabar Juara menjadi program yang sangat baik untuk pengembangan keahlian para santri, khususnya di bidang pertanian.
Santani Jabar Juara juga dinilai menjadi sarana pendidikan bagi para santri untuk melakukan pekerjaan di tengah-tengah kehidupan bermasyarakat.
“Kami tentunya berterima kasih karena pemerintah sudah membantu membuka peluang kemandirian ekonomi pondok pesantren,” kata K.H. Aep Saefulloh.
HUMAS JABAR | EQi