Kota, Wartatasik.com – Jaringan Rakyat Miskin (Jarami) yang di ketuai oleh Bebeng Haryono berkolaborasi dengan (CCR) Community Comlpek Republik mengadvokasi e Waroeng PKH kelurahan Singkup Purbaratu Kota Tasikmalaya.
Hal itu lantaran sebelumnya penerima manfaat PKH ataupun BPNT mengambil bantuannya di e Waroeng selama dua bulan ini dipindahkan ke RW nya tanpa ada alasan yang kuat.
Ketua dari e Waroeng Kube kelurahan Singkup Purbaratu Een Afalah meminta kepda LSM Jarami untuk mendampingi dan mempertanyakan fungsi e Waroeng selanjutnya.
“Ini sudah berjalan dua bulan tanpa ada koordinasi terlebih dahulu, tiba tiba begitu ada batuan turun PKH atau yg lainnya sekarang langsung ke RWnya,” ungkap Een.
“Sedangkan e Waroeng sendiri kan program PKH, lalu fungsi kami dibentuk buat apa, ini berjalan sudah dua bulan,” tambah Een.
Padahal kata ia, selama ini penyaluran yang di e Waroeng sesuai dengan prosedur dan tidak pernah ada kles di masyarakat penerima manfaat, tapi ujug ujug ada pengelola baru RT Rw. Een mengaku pernah keluhan ini di sampaikan kepada camat Purbaratu, tapi responnya biasa saja.
“Camat hanya mengatakan kalau ini hanya panduan, kalau gini sih berjamaah salah oge jadi bener atuh, aturan mah penjelasan lebih detil dan logikanya koordinasi dulu, jangan ujug ujug aya pengelola baru we dan fungsi e Waroeng kumaha,” ungkap Een.
Sementara itu, ketua Jarami Bebeng Haryono dengan tangan terbuka bersedia untuk membantu perihal yang dihadapi oleh e Waroeng.
“Untuk langkah awal pihak Jarami akan mendatangi dan berbicara dengan dinas sosial terlebih dahulu dan setelah mengetahui respon dan jawabannya dari dinsos bagaimana,” tuturnya.
Selanjutnya jelas Bebeng, bila tidak bisa dibereskan dengan pihak dinas, nanti Jarami langsung mengaju saja ke DPRD dan melakukan investigasi.
“Mudah mudahan, soal ini sama pihak dinas saja bisa diselesaikan, supaya tidak berkepanjangan, karena dalam hal ini saya selaku organisasi masyarakat ketika ada yang meminta dampingan, apalagi keluhan dari masyarakat saya harus siap dan akan saya perjuangkan,” ungkapnya.
Bebeng menilai, di dalam kasus ini seolah ditumpangi oleh pihak ketiga dan terkesan ada intervensi,” tapi siapapun dan apapun itu, atas nama jarami beserta penggiat sosial CCR akan berjuang hingga tahu bagaimana kebenerannya,” pungkasnya. Suslia.