Selain berupaya merobohkan pagar gerbang kantor kejaksaan, massa juga melempari aparat kepolisiaan menggunakan batu…
Kabupaten, Wartatasik.com – Unjuk rasa menuntut pembebasan Habib Riziq Sihab di Kejaksaan Negeri Tasikmalaya, Jawa barat berlangsung ricuh, Senin (12/07/21).
Sekelompok massa terlibat bentrok dengan aparat kepolisian saat berusaha masuk kantor kejaksaan.
Selain berupaya merobohkan pagar gerbang kantor kejaksaan, massa juga melempari aparat kepolisiaan menggunakan batu.
Tak hanya itu, masa juga merusak tiga buah kendaraan polisi yang diparkir diluar kantor kejaksaan. Seorang anggota polisi pun alami luka dibagian tangan akibat dipukul batu.
Hal itu disampaikan Kapolres Tasikmalaya AKBP Rimsyahtono di kantornya, “Sekelompok massa ini datang ke kantor kejaksaan, mereka sampaikain aspirasi tapi akhirnya diwarnai sedikit kericuhan,” paparnya .
Massa akhirnya kocar kacir setelah dipukul mundur kendaraan water canon. Beberapa orang yang melarikan diri diamankan dari SPBU dan rumah warga.
Polisi mengamankan 31 orang masa yang berlaku anarkis. Barang bukti yang diamankan berupa sepeda motor kendaraan polisi yang rusak, video pengrusakan hingga batu.
“Kami amankan 31 orang mayoritas anak-anak sekitar 18 orang. Mereka masih jalani pemeriksaan anggota,” tambah Rimsyahtono.
Polisi katanya, akan mengusut tuntas kasus pengrusakan kendaraan dinas dan fasilitas negara, “Polisi juga mendalami latar belakang terjadinya unjuk rasa,” tutup Kapolres.
Sementara, Kepala Kejaksaan Negeri Tasikmalaya, Muhammad Syarif, mengatakan massa mendatangi Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya terkait vonis HRS, mereka menuntut Habib Rizieq dibebaskan dari segala bentuk dakwaan.
“Mereka datang ke Kejaksaan untuk sampaikan tuntutan pembebasan HRS. Tapi kan itu wewenang pengadilan bukan di kejaksaan,” tandasnya.
Peristiwa pengrusakan kendaraan polisi ini disayangkan tokoh agama yang juga pendukung HRS. Awal aksi, pihaknya meminta agar masa tidak merusak fasilitas.
Seperti halnya disampaikan KH Sopyan Anshori, Ia menyayangkan ada aksi pengrusakan fasilitas dan meminta dari awal kalau mau turun aksi jangan merusak.
“Kebetulan saya enggak ikut unjuk rasa karena kurang sehat,” singkat pemuka agama yang juga pendukung HRS. Ndhie