Kota, Wartatasik.com – Dalam momentum Hari Anak Nasional (HAN) yang rutin diperingati 23 Juli, Komunitas Musisi Peduli Tasikmalaya menginisiasi bangkitkan kembali eksistensi lagu anak yang saat ini mulai tak terdengar.
Koordinator Komunitas Musisi Peduli Tasikmalaya R Atik Suwardi menyebut, saat ini karya lagu anak bisa dikatakan sudah hampir tidak ada, bahkan lagu anak yang dibuat beberapa puluh tahun yang lalu pun sudah jarang sekali dinyanyikan.
“Anak-anak saat ini lebih cenderung menyanyikan lagu-lagu orang dewasa yang bertemakan tentang kisah cinta, yang sebetulnya kalau dilihat dari tema saja sudah tidak sesuai apalagi di dalam lirik-liriknya,” ungkapnya, Jumat (23/07/2021).
Namun kata Atik, ternyata mengenalkan musik pada anak juga dapat memberikan berbagai manfaat yang jauh lebih besar dari sekadar menghibur. Salah satu manfaatnya adalah untuk mendukung tumbuh kembang anak.
“Kondisi lagu anak anak saat ini saya rasa sudah kurang diminati, karena seiring perkembangan globalisasi anak pun sudah tidak minat lagi dengan lagu anak-anak,” paparnya.
Mereka jelas Atik, cenderung lebih suka dengan bermain game online, karena medianya seolah tidak disiapkan, seperti halnya lomba nyanyi antar sekolah atau kegiatan eskul yang diwajibkan seorang anak menghafal sebuah lagu.
Padahal menurut Atik, lagu anak adalah lagu yang dirancang sedemikian rupa baik lirik maupun melodinya sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak bertempo sedang dan kaya pengulangan, liriknya disusun dengan bahasa yang sederhana dan mudah diucapkan.
“Lagu untuk anak anak liriknya terarah dan tepat sasaran, karena lagu yang kurang tepat sasaran akan berdampak pada psikologi perkembangan anak,” jelasnya.
“Mohon doanya saja dan dukungan dari masyarakat serta Pemerintah Kota Tasikmalaya, agar karya-karya kami dari kelompok Musisi Peduli Tasikmalaya bisa bermanfaat bagi perkembagan mentalitas anak,” tutup Atik. Suslia.