Kota, Wartatasik.com – Menyikapi perkembangan cuaca di akhir tahun 2021, seiiring peringatan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa Indonesia waspada La Nina yang berdampak ke wilayah Jawa Bali dengan indikator mengalami curah hujan tinggi yang berpotensi terjadinya banjir longsor.
Lantaran itu, sejumlah simpul kelompok pecinta alam yang tergabung dalam Forum Pecinta Alam Tasikmalaya (FKPAT) menggelar rapat koordinasi pembentukkan tim penanganan bencana alam.
Dalam kesempatan tersebut, FKPAT bersinergi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya serta Eiger Adventure Service Tim (EAST) untuk melakukan upaya mitigasi bencana alam November 2021 ini di wilayah Kota/Kabupaten sudah memasuki musim penghujan.
Beberapa program kesiapsiagaan untuk mewaspadai potensi bencana alam di Tasikmalaya dibahas beberapa langkah dan upaya penanggulangan disiapkan salah satunya peningkatan dan pemerataan kemampuan sumber daya manusia relawan kebencanaan.
Anggota Kelompok Pecinta Alam (KPA) Rephal SMUN 5 Tasikmalaya yang juga menjadi salah satu Tim Vertkal Rescue Indonesia Tasikmalaya Amal Aulia Safarulloh mengungkapkanz berdasarkan hasil analisa terkait identifikasi potensi bencana alam di Tasikmalaya diketahui bahwa bencana yang memiliki tingkat probabilitas tertinggi adalah banjir yang berdampak pada pergerakan tanah dan longsor.
“Kita bertemu disini sebagai panggilan jiwa dan kemanusiaan pecinta alam merupakan komponen penunjang dalam penanganan kebencanaanbkita siap siaga walaupun bentuk bencana alam di Tasikmalaya menurut skala kedaruratan tidak terlalu parah, dibanding beberapa wilayah yang ada di Jawa Barat,” ungkapnya, Kamis (10/11/2021).
Dalam pertemuan ini dikupas pula rencana program peningkatan SDM relawan bencana yang dikemas dalam kegiatan Mountain Jungle Course di kawasan Gunung Cakrabuana Kabupaten Tasikmalaya yang akan difasilitasi oleh EAST.
Kawasan yang merupakan kawasan bertopografi lereng, puncak, lembah dan tebing serta kaya akan keragaman tumbuhan untuk praktek survivel yang cocok dipakai untuk sarana latihan.
Ditempat sama, senior Kelompok Pecinta Alam Tasikmalaya yang ikut membidani FKPAT dua puluh dua tahun yang lalu Adam Malik berharap KPA yang berjumlah sekitar 86 kelompok di Tasikmalaya dapat mengambil peran untuk menigkatkan kemampuannya, sehingga dapat mengabdikan diri secara maksimal sesuai dengan Kode Etik Pecinta Alam Indonesia.
“FKPAT memiliki potensi besar, saya berharap teman teman bisa menyiapkan jiwa dan raga untuk mengabdikan diri dalam masalah kemanusiaan, karena ini adalah salah satu tugas kita dalam berkegiatan di alam,” harapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanggulangan Bencana BPBD Kota Tasikmalaya Indra Risdianto, ST seusai pertemuan memberikan apresiasi atas inisiatif pertemuan yang dilakukan oleh FKPAT, pihak BPBD akan mendukung dan menindaklanjuti kegiatan ini, karena kebencanaan merupakan tanggungjawab semua.
“Saya apresiasi apa yang dilakukan teman-teman FKPAT dalam pertemuan malam ini BPBD akan support dengan segala kemampuan, apalagi kita ketahui sebagian besar satgas dan relawan BPBD yang ada saat ini merupakan anggota dari FKPAT,” pungkasnya. Suslia