Kota, Wartatasik.com – Guna meningkatkan layanan ketersedian darah bagi masyarakat, Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Jawa Barat siap memfasilitasi pembentukan Unit Donor Darah (UDD) PMI Kota Tasikmalaya.
Hal itu seperti dikatakan Sekretaris PMI Provinsi Jabar, dr Popop Novamara saat menghadiri syukuran satu tahun berdirinya UDD PMI Kota Tasik, Rabu (09/022022).
Ia melanjutkan, yang bisa dibackup dari provinsi yaitu operasi jalan sama peralatan untuk membantu persediaan darah buat masyarakat kota Tasikmalaya.
Adapun kata Popop, yang lainnya itu diserahkan kembali ke kota Tasikmalaya, sedangkan untuk bangunan akan membackup kabupaten Tasikmalaya.
“Yang membedakan adalah kalau kota kita backup dari peralatannya, kalau kabupaten dari bangunannya,” jelas Popop.
Ia menuturkan, untuk sarana dan prasarana belum maksimal apalagi penduduknya kurang lebih dari 600.000 jiwa, tapi diharapkan kedepannya bisa minimal satu persen tersedia.
“Oleh karena itu kami minta kepada teman teman jurnalis ikut mensosialisasikan betapa perlunya kantong darah untuk kesehatan,” ujar Popop.
Di tempat sama, Ketua PMI kota Tasikmalaya H Nana Rosadi mengatakan, pihaknya kedepan menargetkan 1500 kantong darah/bulan yang saat ini hanya mampu 600 kantong darah/bulan.
“Karena kita terbatas dalam mensosialisasikan, karena keterbatasan dana, mudah mudahan kedepan dengan semua kita bergerak termasuk dengan bantuan Permatadora,” ucapnya.
Apalagi lanjut Nana, nanti alat turun melalui provinsi untuk trombosit karena kematian salah satunya karena diolah trombosit dari lima labu menjadi satu.
“Oleh karena itu jika alat sudah ada di sini tidak perlu lagi nunggu dari provinsi, jika alat trombosit sudah ada di sini barang tentu hanya kota Tasikmalaya saja, bahkan kabupaten yang lainnya akan minta ke kota,” ungkapnya.
Maka dari itu, perlu kesadaran dari masyarakat untuk mendonor darahnya karena banyak manfaatnya dan betapa perlunya darah untuk kehidupan.
“Apalagi di kota Tasikmalaya kurang lebih 1400 terlepas dari UDD rumah sakit, kalau keseluruhannya bisa mencapai 2000, berikut dengan yang talasemia karena dari satu orang talasemia itu dihandle oleh empat atau tiga orang,” pungkas Nana. Suslia.