Kota, Wartatasik.com – Sekitar 100 anggota perwakilan dari tiap kecamatan se-Kota Tasikmalaya ikuti acara silaturahmi Persatuan Wredatama Republik Indonesia (PWRI) di Aula Taspen Kamis (17/02/2022).
Ketua PWRI Kota Tasikmalaya Rahmat Kurnia mengatakan, sudah dua tahun organisasinya tidak menggelar silaturahmi, pasalnya kondisi pandemi, padahal biasanya rutin satu bulan sekali.
“Tapi, kali ini pertimbangannya harus bersilaturahmi selain untuk mempererat tali persaudaraan kita juga bisa saling bercerita, mengetahui keadaan masing masing dari masalah kesehatan, tentang keluarganya dan siapa tau kita bisa membantu memecahkan persoalannya,” ungkapnya.
Disamping itu kata Rahmat, para pensiunan di sekitar rumahnya selalu menjadi tempat bertanya oleh masyarakat sekitarnya, istilahnya sudah dianggap sesepuh oleh masyarakat itu sendiri.
“Sehingga niscaya para pensiunan harus punya ilmu praktis baik ilmu Pemerintahan atau kesehatan, karena untuk memberikan bimbingan kepada masyarakat,” ucapnya.
Terkait itu, Rahmat menyebut, dalam acara silaturahmi kali ini pihaknya mengundang dari pihak OJK dan Taspen, karena itu sangat bermanfaat.
“Karena kita sendiri sebagai pensiunan maupun keluarga selalu berhubungan dengan perbankan. Termasuk ada pemaparan dari OJK tentang masalah Pinjol (pinjaman online),” ungkap Rahmat.
Selain itu terangnya, kali ini juga PWRI mengadakan doorprize dan hadiahnya itu sendiri diberikan oleh simpatisan PMI dan dari sekda diserahkan oleh Asda.
“Kami juga merencanakan akan mengadakan acara silaturahmi untuk waktu dekat ini, bulan depan akan di laksanakan di RS TMC, karena menghadapi bulan suci Ramadhan, maka dari itu akan mengambil tema “Sehat Puasa Bagi Lansia,” terang Rahmat.
Ditempat sama, Asda I Pemkot Tasikmalaya H Undang Hendiana sangat mengapreseasi kegiatan yang dialkukan oleh PWRI dengan usia yang tak lagi muda, tetapi masih bisa berkontribusi kepada pemerintah.
“Para purna bhakti sesungguhnya masih bisa diberdayakan, karena yakin para sepuh ini memiliki pengalaman yang mempuni, jadi kami pemerintahan pun selalu memberdayakan para purna bhakti dalam kegiatan pembangunan,” ujarnya.
Misalkan kata Undang, perkumpulan tokoh di Ranham, Komdalansia ada juga di LLI, karena bagi pemerintahan, mereka dipandang masih aktif dan produktif.
“Melihat dari pengalaman panjang dalam bekerja memiliki nilai yang banyak terhadap kontribusi baik dalam pembangunan tingkat kota ataupun terhadap lingkungan itu sendiri,” pungkasnya. Suslia.