Kota, Wartatasik.com – Kunjungan silaturahmi sosialisasi tahapan pemilu 2024 yang diinisiasi Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) berlangsung di sekretariat DPC PDIP kota Tasikmalaya Jumat (4/3/2022).
Peserta nampak antusias, baik dari struktur maupun para pengurus kader juga terlihat kompak dalam mengikuti kegiatan yang dilaksanakan partai, mulai dari konsolidasi silaturahmi dengan masyarakat luas hingga sosialisasi KPUD.
Ketua DPC PDIP H Muslim Sos M.Si menjelaskan apa saja yang menjadi penyampaian dari KPUD kaitan menjelang tahapan pileg 2024.
“KPUD bersilaturahmi dan bersosialisasi mengenai draf untuk pileg pilpres pilkada dan lain sebagainya, bahwa tahapan pemilu di mulai dari 20 bulan sebelum 14 Februari 2024 jadi di sekitar bulan Juni 2023,” ungkapnya.
Muslim menyebut, dirinya memberikan masukan supaya ada pemerataan pembangunan dan ekonomi yang diusahakan dari parlemen.
Lantaran itu, Muslim mengusulkan satu dapil jangan lebih dari 2 kecamatan supaya bisa langsung dirasakan oleh masyarakat bahwa dewan itu ada.
Tujuannya adalah supaya tercover apa yang diinginkan masyarakat, maka saya memberikan masukan untuk di kaji dengan hitungan tersendiri, akan tetapi sistem seperti ini belum fiks bahwa pemilu mendatang menjadi 5 dapil, maka melihat dulu hasil pencocokan dan penelitian (coklit) bulan oktober 2022,” ucapnya.
Ditempat sama seusai penyampaian ketua KPU kota Tasikmalaya Dr Ade Zainul Mutaqin M.Ag saat di temui Wartatasik.com menejelaskan, menjelang tahapan pemilu KPU kota Tasikmalaya mempunyai program Road Show to Party atau kunjungan kerja kepada partai politik.
“Tujuannya adalah membangun sinergitas kesepahaman bersama antara KPU sebagai penyelenggara dengan partai pilitik sebagai peserta pemilu untuk sama sama bersiap menghadapi pemilu 2024,” jelas Ade.
Juga, ingin menyampaikan sosialiasi lebih awal kepada partai selaku peserta pemilu tentang hal hal apa saja yang harus disiapkan oleh partai politik dalam rangka tahapan pemilu 2024.
“Jika mempersiapkan dari jauh jauh hari dari penyelenggara ataupun partai politik, maka ketika tahapan ini sudah siap,” tuturnya.
“Yang berkaitan dengan masalah dapil karena itu ada tahapannya tersendiri, justru kita ingin mendapatkan banyak masukan aspirasi dari partai politik tentang berbagai hal, khususnya berkaitan dengan tahapan,” tambahnya.
Sehingga terang Ade, semua bisa mengevaluasi dari tahapan pelaksanaan pemilu sebelumnya apa saja kekurangan KPU sebagai penyelenggara agar tahun 2024 bisa diperbaiki.
“Juga usulan masalah dapil, kita ingin mendapatkan saran usulan dari partai politik, termasuk KPU dalam menyiapkan konsep,” pungkasnya. Suslia.