Kota, Wartatasik.com – Kota Tasikmalaya memiliki peran strategis diwilayah Priangan Timur, untuk itu perencanaan pembangunan yang akan di susun diharapkan tidak hanya berupaya untuk menyelesaikan permasalahan saat ini, tetapi perencanaan pembangunan yang memiliki orientasi jangka panjang, sehingga dapat mengatisipasi permasalahan di masa yang akan datang.
Hal tersebut dikatakan Ketua DPRD Kota Tasikmalaya H Aslim SH saat menghadiri Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RKPD Tahun 2023 Tingkat Kota Tasikmalaya di Ballrom Hotel Santika, Rabu (09/03/2022).
Dijelaskan Aslim, dalam melakukan perencanaan pembangunan diperlukan kepekaan dan komitmen yang tinggi, sehingga dapat tercapainya perencanaan pembangunan yang komprehensif, inovatif, dengan penerapan prinsip berkelanjutan, serta penanganan yang terintegrasi dan tidak
parsial.
“Mengingat pembangunan merupakan upaya yang dikerjakan secara terencana, memiliki tujuan utama untuk memperbaiki dan menaikkan taraf hidup, kesejahteraan, dan kualitas sumber daya manusia,” tuturnya.
Aslim menerangkan, Undang-undang no 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional mengamanatkan, pembangunan
dilaksanakan dengan memperhatikan keterpaduan antara aspek politis, teknokratis dan aspiratif.
Tahun 2023 merupakan tahap ke – 4 RPJMD 2005 – 2025, dengan arah kebijakan memantapkan perkembangan sektor industri, perdagangan dan jasa dengan diimbangi peningkatan kualitas pembangunan disektor lainnya. Pada tahun 2023 juga berbagai isu
strategis masih menjadi pekerjaan rumah pemerintah kota Tasikmalaya.
“Seperti masih tingginya tingkat kemiskinan, masih cukup tingginya tingkat pengangguran terbuka, belum optimalnya capaian kualitas dan aksesibitas terhadap pendidikan paud, pendidikan dasar dan kesetaraan, belum optimalnya capaian kualitas dan layanan kesehatan terutama aki, akb, dan stunting,” beber Aslim.
Selain itu, belum pulihnya kondisi ekonomi dan daya beli pasca pandemi, masih terbatasnya akses masyarakat terhadap layanan ekonomi untuk usaha dan berusaha, belum meratanya pembangunan dan konektivitas antar wilayah yang sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan, belum optimalnya cakupan layanan dan akses terhadap sanitasi, serta belum optimalnya implementasi reformasi birokrasi dan layanan publik.
“Melihat berbagai permasalahan
tersebut, untuk itu pembangunan
kedepannya penting dilakukan perencanaan secara matang, serta
membutuhkan komitmen yang kuat dari berbagai stakeholder untuk
mengintegrasikan perencanaan
pembangunan menjadi sebuah program kerja yang bersifat strategis,” terangnya.
Hal lain lanjut Aslim, yang tak kalah penting yaitu menyelaraskan rencana pembangunan kota tasikmalaya sesuai dengan arah pembangunan provinsi Jawa Barat dan arah pembangunan nasional.
“Untuk itu, arahan dari bapak Gubernur Jawa Barat atau yang mewakili dan arahan yang nanti akan disampaikan oleh direktur perencanaan, evaluasi dan informasi pembangunan daerah Kementerian Dalam Negeri atau yang mewakili, dapat dijadikan acuan dalam Musrenbang ini,” ujar Aslim.
Pada kesempatan yang baik ini, DPRD kota Tasikmalaya mengharapkan seluruh komponen pelaku pembangunan yang hadir dapat memberikan sumbangan pemikiran, sehingga forum Musrenbang ini dapat mengakomodir berbagai aspirasi masyarakat (bottom up planning) yang akan dipaduserasikan dengan kebijakan dan program pembangunan pemerintah kota tasikmalaya (top down planning).
“Bahkan, hal yang tak kalah penting lainnya adalah meningkatkan kualitas koordinasi antar organisasi perangkat daerah dan forum komunikasi pimpinan daerah untuk mengoptimalkan pembangunan di kota tasikmalaya tahun 2023,” pungkasnya. Asron