Surabaya, Wartatasik.com – Jum’at (20/05/2022) Mahasiswa KKNT 95 UPNVJT ajarkan pembuatan ecobrick pada siswa SDN 5 Wonosalam untuk menumbuhkan kesadaran dan peduli terhadap kelestarian lingkungan.Ibu Sri selaku Kepala Sekolah SDN 5 Wonosalam meminta agar mahasiswa KKNT 95 UPNVJT dapat membantu mengajar pada mata pelajaran Prakarya agar dapat melatih kreativitas siswa SDN 5 Wonosalam.
Kegiatan ini terlaksana atas inisiatif salah satu anggota kelompok 95 dari jurusan Teknik Lingkungan, Masteryna Maghfirahdina. “Saya prihatin melihat permasalahan sampah plastik yang tak ada habisnya, karena setiap hari masyarakat Indonesia pasti menghasilkan sampah plastik yang jika diasumsikan sampah yang dihasilkan setiap orang per harinya bisa sebesar 0,7 kg. Maka dari itu diperlukan sebuah langkah dini demi mengurangi pencemaran lingkungan. Dengan adanya kegiatan pembuatan ecobrick ini diharapkan dapat memberikan semangat kepada siswa untuk turut serta menjaga kelestarian lingkungan serta dapat melatih kreativitasnya,” tegasnya.
Setelah mendengar penjelasan dari mahasiswa tersebut, Ibu Sri selaku kepala sekolah SDN 5 Wonosalam, beliau sangat senang dan mendukung kegiatan ini. Sistem ecobrick dipilih karena dapat membuat sampah menjadi kerajinan tangan yang bernilai ekonomis. Siswa SDN 5 Wonosalam pun juga penasaran akan ecobrick sehingga memiliki antusias yang tinggi untuk mengikuti pelajaran ini.
“Saya penasaran seperti apa ecobrick itu. Jika sudah jadi ecobricknya nanti dibuat apa,” tanya Aurelia siswa kelas 4.
Pembelajaran ecobrick berlangsung selama 2 minggu yang dilaksanakan setiap hari Jumat dan Sabtu yang dilakukan pada tanggal 20, 21, 27, dan 18 Mei 2022.
Kegiatan ini diikuti oleh siswa kelas 4 dan 5. Setiap siswa dihimbau untuk membawa sampah plastik dari rumah. Para siswa bersemangat untuk mempraktikkan pembuatan ecobrick yang dicontohkan oleh mahasiswa.
Pembuatan ecobrick dengan cara menggunting sampah plastik kecil-kecil sehingga botol plastik dapat memuat banyak sampah dan menekan sampah menggunakan tongkat kayu agar ecobrick padat. Setelah itu botol ecobrick dicat sesuai dengan warna yang diinginkan.
Hasil ecobrick kerap dijadikan bata ramah lingkungan untuk rumah, taman, dan lain sebagainya ataupun barang-barang furniture seperti meja dan kursi. Dalam kegiatan ini, ecobrick yang telah dibuat kemudian digunakan untuk pembuatan taman sekolah. Para siswa dan mahasiswa bersama-sama menyusun ecobrick dan menanam tanaman di taman depan kantor guru.
Kegiatan pembuatan ecobrick di SDN 5 Wonosalam ini diharapkan dapat berkelanjutan dan dapat menginspirasi sekolah-sekolah lain untuk bersama-sama perangi sampah plastik demi menjaga lingkungan. **
DPL : Kusuma Wardhani Mas’udah.S.Si., M.Si
Penulis : Masteryna Maghfirahdina