Lamongan, Wartatasik.com – Sektor Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) merupakan aspek penting dalam upaya mendongkrak pertumbuhan ekonomi di Jawa Timur pada masa pandemi Covid-19. Hal ini juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Gedung Negara Graha di Surabaya pada kegiatan Peningkatan Indeks Literasi Masyarakat (PILM) pada tanggal 16 Maret 2022 yang menjelaskan bahwa kontribusi UMKM di Jawa Timur meningkat hingga 57,81 persen.
Namun sering kita jumpai pada masa pandemi Covid-19 yang masih melanda ini tidak sedikit dari pelaku UMKM yang mengalami banyak sekali permasalahan, salah satu contohnya adalah menurunnya tingkat penjualan. Hal ini mendorong para pelaku UMKM untuk melakukan perubahan orientasi ke pemasaran digital.
Karena di era digitalisasi ini kita semua di tuntut untuk melek digital agar tidak tertinggal oleh perubahan zaman yang begitu cepat. Sayangnya metode penjualan melalui digital belum didukung dengan kemampuan para pelaku UMKM yang cenderung masih rendah dalam menggunakan teknologi.
Hal tersebut yang menjadi latar belakang penggelaran Seminar UMKM di Desa Pajangan, Sukodadi, Lamongan sebagai bentuk pengabdian masyarakat UTM yang mengambil tema “Mewujudkan UMKM Sukses Melalui Strategi Pemasaran Online” dengan pembicara salah satu pebisnis online asal Surabaya Dr Retno Indriartiningtias, ST., SE., MT., guna membantu para pelaku UMKM maupun warga desa setempat yang baru terjun dalam dunia bisnis online.
Kegiatan yang berlangsung pada Sabtu, 11 Juni 2022, bertujuan untuk membantu pelaku usaha maupun masyarakat yang baru memulai bisnisnya agar dapat melakukan penjualan online dengan memaksimalkan penggunakan media sosial seperti WhatsApp dan Facebook.
Vicky Tri Febrianto selaku penanggung jawab dari kegiatan tersebut dalam sambutannya berharap dengan diselenggarakannya seminar UMKM ini dapat meningkatkan perekonomian di Desa Pajangan khususnya serta dapat ikut andil dalam kontribusi pemulihan ekonomi pasca pandemi sehingga tema pada Pengabdian Masyarakat UTM “Kebangkitan Sosial Ekonomi” dapat terwujud.**
Vicky Tri Febrianto (Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura/UTM)