Kota, Wartatasik.com – Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Tasikmalaya menggelar Diskusi Kesadaran Lingkungan Hidup Managemen Resiko dan Kampus Sehat.
Acara ini menghadirkan Kepala Dinas Lingkungan Hidup selaku Narasumber diskusi pada Kegiatan Pekan Orientasi Kehidupan Kampus (Pokus), Kamis (08/09/2022)
Diskusi yang dipandu oleh Iis Miati, S.Sos, MSi ini berhasil mengundang antusias 249 peserta diskusi yang merupakan mahasiswa baru STIA tahun 2022.
Seorang mahasiswa baru jurusan administrasi niaga Yosi dan Ayi Astima Syifa yang mempertanyakan solusi apakah yang harus dilakukan terhadap penanganan sampah plastik yang saat ini menjadi satu permasalahan di Kota Tasikmalaya.
Sedangkan Riza, mahasiswa baru Jurusan Administrasi Negara lebih menyoroti tentang regulasi yang dibuat oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya mengenai penanganan limbah sampah.
Kepala Dinas Lingkungan (LH) Kota Tasikmalaya Deni Diyana yang sekaligus menjadi narasumber diskusi mengapresiasi kepada pihak lembaga kampus STIA yang telah menginisiasi gelaran ini.
Twrutama kepada sikap mahasiswa mahasiswi yang menyoroti tentang kepedulian dan kesadaran lingkungan serta menginisiasi terciptanya kampus sehat.
“Apresiasi bagi lembaga STIA yang telah memberikan ruang kepada mahasiswa baru untuk memberikan pencerahan tentang lingkungan hidup yang bertema “Kesadaran Lingkungan Hidup, Managemen Resiko, dan Kampus Sehat,” ungkapnya.
Deni berharap, diskusi yang digelar berdampak positif pada proses penyelesaian masalah lingkungan yang ada di Kota Tasikmalaya, minimalnya untuk diri pribadinya, bahkan lebih jauh untuk masyarakat.
“Dimana mahasiswa merupakan kalangan terpelajar dan terdidik dituntut untuk menjadi agen perubahan terhadap kondisi sosial masyarakat yang ada saat ini menuju kearah perbaikan,” pinta Deni.
Menurutnya, kesadaran masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup menjadi permasalahan esensial yang berkembang saat ini.
“Kesadaran yang perlu dibenahi, kesadaran untuk menjaga dan memelihara bumi, air tanah dan udara harus menjadi tanggung jawab semua, masyarakat harus memiliki sens of belonging, memiliki rasa cinta yang tinggi,” pungkasnya. Suslia