Kabupaten, Wartatasik.com – Memiliki tingkat kerawanan bencana yang tinggi di Jawa Barat, Kabupaten Tasikmalaya yang memiliki luas wilayahnya merupakan ke-4 terbesar dengan luas mencapai 2.551 km dengan jumlah penduduknya 1,8 juta jiwa.
Berdasarkan Catatan BPBD Kabupaten Tasikmalaya, bencana alam yang terjadi sejak awal Januari 2022 sampai 17 Oktober 2022 mencapai 288 bencana. Mayoritasnya sebanyak 246 kejadian merupakan bencana hidrometerologi.
“Jadi bencana alam merupakan ancaman nyata, terlebih curah hujan di Tasikmalaya yang cenderung meningkat. Selama ini bencana hidrometrologi jadi mayoritas sebanyak 246 sejak awal januari 2022,” kata Bupati Tasikmalaya Ade Sugianto saat Apel Gelar Kesigapsiagaan Penanggulangan Bencana di Mapolres Tasikmalaya, Selasa (18/10/2022).
Dengan luas wilayah itu lanjut Ade, tentunya Kabupaten Tasikmalaya menyimpan banyak potensi resiko bencana alam dengan tantangan geografis, geologis, hidrologis dan demografis yang tidak mudah.
Resiko bencana itu, terlihat dari banyaknya kejadian bencana alam di seluruh Kabupaten Tasikmalaya selama 10 bulan terakhir. Dari 288 kejadian ini kerugian masyarakat mencapai Rp 9,5 miliar. “Jumlah itu, tercatat mulai dari awal tahun hingga 17 Oktober,” tambah Ade.
Dalam penanganannya, dibutuhkan kolaborasi dari lima unsur diantaranya pemerintah, Polisi, TNI, SAR, masyarakat, dunia usaha, akademisi atau pakar dan media.
“Dengan kolaborasi lima unsur tadi, masuk peran Kepolisian, TNI dan Basarnas. Penanganan bencana di Kabupaten Tasikmalaya akan maksimal,” ujar Ade.
Sementara itu, Kapolres Tasikmalaya AKBP Suhardy Heri Heriyanto meminta masyarakat waspada dalam menghadapi cuaca yang cukup tidak menentu. Kepolisian Resort Tasikmalaya menyediakan pos siaga bencana di sejumlah titik.
“Kewaspadaan dini diperlukan masyarakat agar terhindar dari potensi kebencanaan. Polisi akan menyediakan pos siaga bencana di beberapa titik,” katanya. Ndhie