Ciamis, Wartatasik.com – Keberadaan sarana prasarana (ruang kelas) yang ada sangat minim pengurus Komite Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Benteng.
Kelurahan Benteng, Kabupaten Ciamis berharap bantuan dari berbagai pihak untuk memenuhi ketersediaan ruang kelas baru.
Semua ini tak sebanding dengan jumlah siswa yang terus bertambah, maka sebagian siswa harus belajar di Madrasah dan rumah warga disekitar sekolah.
Hal itu seperti dikatakan Ketua Komite MIS Benteng H Yayan Mulyana Kelurahan Benteng Kecamatan/Kabupaten Ciamis, ditemui di sekolahnya, Jumat (06/01/2022).
“Kita terus berupaya mencari bantuan dari berbagai pihak diluar pemerintah, untuk bisa melengkapi sarana prasarana. Alhamdulillah ada bantuan berupa uang, ada juga yang memberi material bangunan,” ucap Yayan
Saat ini pihaknya sedang mengupayakan untuk menambah ruang belajar siswa, mengingat ruang kelas yang ada saat ini sudah tidak memadai untuk menampung siswa belajar.
“Kita kekurangan empat hingga lima ruang kelas. Jumlah siswa saat ini kurang lebih 208 siswa, sementara ruang kelas yang ada hanya tujuh lokal saja. Belum lagi jelang tahun ajaran baru 2022/2023 jumlah siswa diyakini pasti akan bertambah lagi,” terangnya.
Selain ruang kelas baru, ketersediaan meubeler di sekolahnya juga cukup minim. Bahkan beberapa ruang kelas tidak dilengkapi kursi dan bangku, sehingga anak harus belajar di lantai “Ngagepor”.
Bantuan dari pemerintah memang ada diakuinya, namun jika dihitung dengan jumlah kebutuhan anggaran, jelas tak sebanding dengan apa yang kita butuhkan dengan jumlah yang diberikan.
“Mungkin karena anggarannya terbatas dan harus dibagi-bagi dengan yang lain jadi bantuan yang diberikan tidak bisa maksimal hingga untuk menutupi sisa kebutuhan anggaran, kami harus mencari sumber dari luar,” pungkasnya.
Seorang kontraktor dari Timor Leste yang berdomisili di Kota Tasikmalaya, M Yosi mengaku miris ketika melihat secara langsung kondisi keberadaan yayasan Ar Rahmah Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Benteng tersebut.
Ia merasa tergugah hingga dirinya berniat untuk membantu pembangunan sekolah islam swasta tersebut.
“Saya bisa merasakan bagaimana nasib adik-adik ini sebagai generasi muda penerus bangsa kita support dan dukung sepenuhnya,” ungkapnya.
Terus, katanya Ia cuma hanya berharap kepada pemerintah maupun daerah maupun di pusat maupun pemangku jabatan, “Mohon bantulah anak-anak ini rajin belajar dengan menambah sapras sekolahnya,” ujarnya.
Yosi mengatakan meskipun swasta bukan hanya pemerintah yang didukung, tapi haruslah didukung karena ini sudah overload.
“Karena ini untuk penerus generasi muda dan juga anak bangsa serta buat agama Insya allah saya akan membantu mungkin untuk atapnya, biar adik adik kita biar tidak kehujanan,” tandas Yosi. Sus