Kota, Wartatasik.com – Menyikapi rawannya banjir sungai Citanduy, maka Forum Panglayungan Bersatu (FORPLAY 2) mengundang anggota DPRD Kota Tasikmalaya untuk dengar pendapat tentang kondisi Kota Tasikmalaya.
Hadir Diantaranya, Wakil Ketua DPRD Muslim S.Sos M.SI, Komisi I H Ate, Komisi II Andi Warsandi SE, Komisi IV Bagas Suryono berada di Pondok Pesantren Salapiah Kampung Bojong Tritura Kelurahan Panglayungan Kecamatan Cipedes Kota Tasikmalaya, Minggu (30/4/2023)
Tujuannya adalah dengan adanya FORPLAY 2 yang fokus untuk membahas pendangkalan beberapa sungai dan saluran di Kota Tasik, khususnya Ciloseh, Cimulu yang ada di Simpang Lima.
Jadi forum mengamati dari mana asalnya yang mengakibatkan banyak kerugian masyarakat, yang pertama bangunan yang menjorok ke saluran sungai ahirnya mempersempit saluran air sungai tersebut.
“Fungsi forum untuk mengawasi, jadi bukan dewan saja, forum maupun masyarakat juga mengawasi kerusakan lingkungan yang ada di Kota Tasik,“ ungkap Muslim.
Ia membedah pendangkalan tersebut terjadi karena sedimentasi dari hulu kawah Galunggung akibat penggalian pasir cor.
Barusan di bedah lanjutnya, bahwa pendangkalan itu bukan di kota saja, tetapi ada masukan sedementasi dari hulu Kawah Galunggung.
“Karena disana ada penggalian pasir cor di hulu sungai dan di saluran, akhirnya kemana-mana terjadi pendangkalan dan yang melakukan tidak bertanggung jawab,“ ucapnya.
Ia juga menambahkan bahwa dirinya merasa bangga karena forum bisa berpikiran lebih luas tentang lingkungan.
“Kami juga merasa bangga bahwa FORPLAY 2 punya pemikiran bahwa di lingkungan yang ada genangan banjir juga ada penyempitan karena pendangkalan, dan memikirkan bahwa di lokasi tersebut banyak masyarakat yang tidak mampu, jompo, janda serta yatim piatu,” ungkapnya.
“Kalau mengandalkan pemerintah hanya sebulan sekali itu juga kalau datanya masuk, kalau tidak masuk seumur-umur akan menderita, dan alhamdulilah FORPLAY 2 bisa memikirkan kesana,” tambahnya.
Kemudian Muslim mengajak bersama-sama selesaikan Ciloseh dan Citanduy tersebut dengan kesenjangan sosialnya dan pihak DPRD akan mendorong supaya Forum Panglayungan bisa berkomunikasi dengan tokoh-tokoh melalui RT/RW dan masyarakat juga para pengusaha menengah keatas.
“Nantinya bisa beraudensi di DPRD, terus terang yang menggunakan saluran sungai belum ada kontribusi untuk PAD Kota Tasikmalaya, seharusnya bagi yang melanggar itu harus di bongkar terutama dalam penerbitan IMB pun sudah terlihat ada aturannya tetapi banyak yang melanggar dalam pembangunan,” ujarnya.
Kalau di bongkar itu lanjut Muslim, hampir ribuan yang melanggar sepanjang Cimulu juga Ciloseh, “Yu kita sama-sama selesaikan, masa pemerintah akan membongkar, bukan kesana tapi harus bisa merawat agar saluran air bisa berjalan dengan baik,” pungkas Muslim. Sus