Terbukti dapat merespon secara cepat saat proses pengereman dan dapat mengurangi rasa kantuk saat berkendara…
Jakarta, Wartatasik.com – 1 Desember 2023, Sharp Corporation melakukan penelitian terhadap Teknologi Plasmacluster bersama Dr. Toshio Ito, seorang peneliti yang berfokus pada penelitian dalam mengemudi di Institut Teknologi Shibaura, laboratorium penelitian SIT dan salah seorang perwakilan direktur di Hyper Digital Twins Co, Ltd*2.
Uji coba mengemudi dilakukan dengan menggunakan simulator mengemudi. Sharp mengkonfirmasi untuk pertama kali di dunia, mengungkapkan adanya peningkatan daya konsentrasi saat mengemudi apabila terkena ion Plasmacluster.
Di tahun 2020, penelitian yang dilakukan oleh Sharp menggunakan pengukuran gelombang otak menunjukan efektivitas teknologi Plasmacluster dalam menjaga konsentrasi orang saat mengemudi*3.
Penelitian ini juga mengeklaim Plasmacluster efektif dalam meningkatkan daya konsentransi saat berkendara (kesadaran, responsif, saat berkendara). Berdasarkan hal tersebut Sharp melakukan penelitian mengenai berkendara secara manual dan self-driving*4, dimana diperkirakan akan bermanfaat di masa depan.
Sharp memastikan adanya reaksi yang responsif saat menginjak rem dan peningkatan pengoperasian roda kemudi saat berkendara manual serta mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan pengoperasian roda kemudi setelah pengambilalihan*5 dari sistem otomatis selama self-driving. Studi ini merupakan penelitian pertama yang mengungkapkan bahwa teknologi Plasmacluster dapat mempengaruhi perilaku pengemudi.
*1 Untuk teknologi pemurnian udara dengan pelepasan ion (per 26 September 2023, berdasarkan temuan Sharp).
*2 Perusahaan start up dari Institut Teknologi Shibaura. Mengembangkan bisnis mobilitas ultra-kompak dengan teknologi jaringan sensor fusi dan teknologi robotika
*3 “”Demonstrasi Pengurangan Stres dan Pemeliharaan Konsentrasi Saat Mengemudi Mobil” (2020), https://jp.sharp/plasmacluster-tech/closeup/closeup05/ .
*4 Penelitian ini berfokus pada tingkat swakemudi di mana pengemudi bertanggung jawab penuh untuk mengoperasikan kendaraan.
*5 Situasi di mana pengemudi harus melanjutkan mengemudi secara manual karena sistem self – driving tidak dapat mengendalikan kendaraan dengan benar.
Dalam mengemudi secara manual, pengemudi ceroboh (idle driving) menempati urutan pertama dalam jumlah kecelakaan fatal karena melanggar peraturan lalu lintas*6, dan saat mengemudi sistem self-driving, terdapat kekhawatiran terjadi kecelakaan yang dikarenakan kesalahan pengemudi seperti ketika pengemudi tiba – tiba perlu merespon secara cepat.
Mengingat perlunya waktu untuk sepenuhnya mengotomatiskan pengoperasian kendaraan, hasil penelitian dinilai sangat signifikan dalam mencegah seorang pengemudi mengemudi secara ceroboh.
Teknologi Plasmacluster adalah teknologi penjernihan udara yang menggunakan ion positif dan negatif guna menghasilkan kualitas udara yang sama dengan udara yang dihasilkan alam.
Tingkat keamanan yang tinggi dan beragam manfaat telah terkonfirmasi dengan melakukan pengujian di lembaga pengujian independen pihak ketiga di dalam dan di luar Jepang selama lebih dari 20 tahun.
Sharp baru saja mendemonstrasikan efektifitas teknologi Plasmacluster dalam meningkatkan kemampuan berkendara dan Sharp akan terus melakukan penelitian manfaat lainnya bagi manusia dan akan mempelajari manfaat serta penerapan teknologi Plasmacluster pada bidang baru.
Tanggapan dari Dr. Toshio Ito, Project Researcher, Shibaura Institute of Technology, SIT Research Laboratories
Pada pengujian berkendara secara manual yang kami lakukan berdasarkan hasil reaksi pengukuran waktu, terdeteksi adanya perbedaan waktu setelah pengemudi terkena paparan ion Plasmacluster. Rem dapat diinjak lebih cepat sekitar 0,5 detik dari biasanya.
Jika anda berkendara dengan kecepatan 50 kilometer per jam, artinya anda bisa berhenti 7 meter lebih cepat, dengan tingkat self – driving saat ini – level 2, yang artinya bahwa pengemudi tetap memegang peran penting dalam berkemudi dengan dibantu sistem otomatis – pengemudi dapat beralih ke sistem manual – jika sistem otomatis tidak mampu mengatasi situasi. Karena umumnya perhatian pengemudi cenderung berkurang ketika sistem berkendara self -driving diaktifkan.
Teknologi Plasmacluster yang dapat mengurangi rasa kantuk dan meningkatkan konsentrasi pengemudi dapat mencegah kecelakaan dalam situasi pengemudi perlu mengganti sistem mengemudi menjadi manual. Saya menantikan penerapan lebih lanjut dari teknologi Plasmacluster.
*6 Dari “Tren Kecelakaan Lalu Lintas Fatal Akibat Pelanggaran Pengemudi (Pihak Pertama) untuk Skuter dan Kendaraan Besar, 2022” (Badan Kepolisian Nasional).
- Tinjauan penelitian yang menunjukkan bagaimana ion Plasmacluster dapat meningkatkan konsentrasi dalam mengemudi.
Tes dilakukan oleh Dr. Toshio Ito (Project researcher, Shibaura Institute of Technology, SIT research Laboratories)
- Ruang uji : Laboratorium, Shibaura Institute of Technology
- Partisipasi terdiri dari 20 laki – laki dan perempuan dengan usia antara 20 – 24
- Alat uji verifikasi : Alat uji dengan teknologi Plasmacluster dan simulator mengemudi
- Kondisi pengujian :
a) Tanpa ion Plasmacluster (hanya aliran udara)
b) Dengan Plasamacluster Ion
- Ion Plasmacluster density: Lokasi partisipan: sekitar 100.000 ions/ cm3
- Metode Pengujian
- Peserta mengemudi di jalan toll dengan menggunakan sistem manual ataupun self- driving
*Penelitian dilakukan selama mengemudi secara self – driving, peserta melepaskan tangannya dan beralih mengemudi dengan sistem manual ketika ada penghalang muncul di depan kendaraan.
- Selama mengemudi sistem manual
Parameter berikut dievaluasi berdasarkan asumsi bahwa menjaga konsentrasi akan mempengaruhi pengoperasian rem dan roda kemudi dengan memungkinkan pengenalan lebih cepat terhadap bahaya yang muncul di depan kendaraan (waktu pengujian masing – masing selama 40 menit).
(1) Waktu reaksi hingga aplikasi rem (waktu evaluasi mulai dari indikasi pengereman oleh kendaraan di depan hingga pengereman yang dilakukan oleh peserta).
(2) Keluwesan dalam menyetir ** (Mengevaluasi kelancaran peserta dalam mengoperasikan kemudi saat menghindari rintangan).
- During self-driving:
- Selama mengemudi dengan cara self-driving
Parameter berikut dievaluasi berdasarkan kekhawatiran bahwa mengemudi dengan cara self-driving dapat menyebabkan berkurangnya perhatian, dapat meningkatkan rasa kantuk, dan reaksi tertunda saat beralih ke mengemudi secara manual (evaluasi dari (4), setelah (3) dengan waktu tes selama 20 menit).
(3) Evaluasi rasa kantuk dengan penilaian ekspresi wajah (evaluasi ekspresi wajah menggunakan 5 tingkat rasa kantuk).
(4) Kelancaran gerakan roda kemudi setelah pengambilalihan** (mirip dengan (2)).
** Kelancaran gerakan roda kemudi selama mengemudi secara manual: dievaluasi dengan menggunakan metode entropi kemudi (Metode analisa secara acak) dikarenakan periode waktu yang cukup panjang untuk dianalisa.
Kelancaran gerakan selama self-driving dievaluasi dengan menggunakan nilai varians diferiansi sudut kemudi (nilai varian sudut pegangan). Karena periode waktu yang singkat yang dianalisis.
- Hasil
- Hasil Evaluasi Mengemudi Secara Manual
Dibandingkan dengan aliran udara saja, penggunaan ion Plasmacluster menemukan hal – hal berikut ini :
(1) Waktu dari indikasi pengereman oleh kendaraan terdepan hingga pengereman oleh peserta lebih singkat (Gambar 6).
(2) Peserta mampu menghindari rintangan dengan baik (gambar 7).
- Hasil evaluasi self- driving
Perbandingan dengan aliran udara saja, penggunaan ion Plasmacluster mengungkapkan hal berikut :
(3) Mengurangi tingkat mengantuk (tabel 8).
(4) Peserta dapat menghindari rintangan dengan gerakan roda kemudi yang lebih mulus setelah pengambilalihan (gambar 9).
Dari hasil studi di atas, kami memastikan bahwa teknologi Plasmacluster dapat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan berkendara.
■ Ringkasan definisi dari mengemudi Self-driving*
Shinji Teraoka, Presiden Direktur, PT Sharp Electronics Indonesia, mengatakan “Kami sangat senang sekali dengan hasil penelitian yang baru saja dilakukan, teknologi Plasmacluster memiliki banyak manfaat bagi manusia selain dapat menjernihkan udara, menghilangkan bau, menghilangkan energi statis, mempercantik kulit , teknologi Plasmacluster dapat meningkatkan konsentrasi, dengan hasil penelitian ini membuat kami semakin terpacu untuk menciptakan inovasi – inovasi yang dapat memberikan kemudahan dan bermanfaat bagi masyarakat.”
Baca juga: Mulai Hari ini hingga Pertengahan Desember, SHARP Matsuri Tasik – Garut Digelar
Lembaga Penelitian Menyediakan Data untuk Pemasaran Akademik Sharp
Target | Organisasi Pengujian dan Verifikasi |
Hasil Terbukti Dalam Uji Klinis | Shibaura Institute of Technology, College of System Engineering and Science, Department of Machinery and Control System
Kyushu Sangyo University, Department of Sport Science and Health, Faculty of Human Sciences
National Institute of Fitness and Sport in Kanoya
Littlesoftware Inc
Dentsu ScienceJam Inc
Graduate School of Medicine, University of Tokyo / Public Health Research of Foundation
Faculty of Science and Engineering, Chuo University / Clinical Research Support Center, University Hospital, University of Tokyo
National Centre of Tuberculosis and Lung Diseases, Georgia
Animal Clinical Research Foundation
Soiken Inc
School of Bioscience and Bio Technology, Tokyo University of Technology
National Trust Co, Ltd / HARG Treatment Center |
Mekanisme Kerja dari efek peningkatan pada performa kerja | Kyushu Sangyo University, Department of Sport Science and Health, Faculty of Human Sciences |
Mekanisme kerja efek penghambatan pada virus, jamur, dan bakteri
|
Professor Gerhard Artmann, Aachen University of Applied Sciences, Germany |
Mekanisme kerja efek penghambatan pada alergen
|
Graduate School of Advanced Sciences of Matter, Hiroshima University |
Mekanisme kerja efek pelembab kulit (Lapisan Molekul Air) | Research Institute of Electrical Communication, Tohoku University |
Virus | Kitasato Research Center of Environmental Sciences
Seoul National University
Shanghai Municipal Center for Disease Control and Prevention, China
Kitasato Institute Medical Center Hospital
Retroscreen Virology, Ltd., UK
Shokukanken Inc.
University of Indonesia
Hanoi College of Technology, Vietnam National University, Vietnam
Institute Pasteur, Ho Chi Minh City, Vietnam
National Research Center for the Control and Prevention of Infectious Diseases, Institute of Tropical Medicine, Nagasaki University
Department of Microbiology, Shimane University, Faculty of Medicine
Columbia University, Department of Medicine |
Jamur | Ishikawa Health Service Association
University of Lübeck, Germany
Professor Gerhard Artmann, Aachen University of Applied Sciences, Germany
Japan Food Research Laboratories
Shokukanken Inc.
Shanghai Municipal Center for Disease Control and Prevention, China
Biostir Inc.
Medical Mycology Research Center, Chiba University |
Bakteri | Ishikawa Health Service Association
Shanghai Municipal Center for Disease Control and Prevention, China
Kitasato Research Center of Environmental Sciences
Kitasato Institute Medical Center Hospital
Dr. Melvin W. First, Professor Emeritus, Harvard School of Public Health, US
Animal Clinical Research Foundation
University of Lübeck, Germany
Professor Gerhard Artmann, Aachen University of Applied Sciences, Germany
Japan Food Research Laboratories
Shokukanken Inc.
Chest Disease Institute, Thailand
Biostir Inc.
Biostir Inc. |
Alergen | Graduate School of Advanced Sciences of Matter, Hiroshima University
Department of Biochemistry and Molecular Pathology, Graduate School of Medicine, Osaka City University |
Keamanan | LSI Medience Corporation |
Evaluasi efek pada Sel | Columbia University, Department of Medicine |
Bau – bauan & bau Hewan Peliharaan | Boken Quality Evaluation Institute
Animal Clinical Research Foundation |
Efek mempercantik kulit | School of Bioscience and Biotechnology, Tokyo University of Technology
|
Efek mempercantik rambut | Saticine Medical Co., Ltd.
C.T.C Japan Ltd. |
Tanaman | Fakultas Pertanian, Universitas Shizuoka |
Zat Kimia Berbahaya | Sumika Chemical Analysis Service Ltd.
Indian Institutes of Technology Delhi |
Plasmacluster dan logo Plasmacluster adalah merek dagang terdaftar dari Sharp Corporation.
***
Tentang PT SHARP Electronics Indonesia (SEID)
SHARP telah memulai perjalanan panjangnya di Indonesia sejak tahun 1970. Bermula dari PT Yasonta, yang didirikan pada tahun 1970 sebagai perusahaan nasional, pada tahun 1994 SHARP Corporation menjadikan PT Yasonta perusahaan patungan PMA dengan mengakuisisi PT Yasonta dan mengubah namanya menjadi PT SHARP Yasonta Indonesia (SYI). Pada tanggal 1 April 2005, PT SHARP Yasonta Antarnusa (kantor cabang SYI) bergabung menjadi satu dengan PT SHARP Yasonta Indonesia dan sejak Mei 2005 PT SHARP Yasonta Indonesia berubah nama menjadi PT SHARP Electronics Indonesia (SEID) seperti yang dikenal sampai saat ini.
Saat ini, SEID memiliki 23 Kantor Cabang, 8 Sub Cabang, 47 Sharp Direct Service Station (SDSS), 364 Sharp Authorized Service Station (SASS), dan 46 Sharp Service Representative (SSR), yang tersebar di seluruh Indonesia, 1 unit SHARP Mobile Service Station (SMSS), 135 SHARP Authorized Installer Contractor (SAIC). Pada 2012 PT SEID memperoleh penghargaan dari rekor bisnis Indonesia sebagai Jaringan Service Center terbanyak.
Tentang Teknologi Plasmacluster
Ion bermuatan positif (H + (H2O) m) dan ion bermuatan negatif (O2– (H2O) n) dilepaskan ke udara secara bersamaan, dan ion positif dan negatif secara instan mengikat pada permukaan bakteri di udara, jamur, virus, alergen, dan sejenisnya, kemudian mengubahnya menjadi radikal OH (hidroksil) yang memiliki daya oksidasi sangat tinggi. Ini adalah teknologi pemurnian udara unik yang bekerja untuk menekan aktivitas bakteri, dll, dengan memecah protein di permukaan tubuh mereka melalui reaksi kimia. Red | Asron