Eksplorasi Potensi UMKM di Desa Wonoasri Bersama Mahasiswa KKN Kolaboratif #3 Kelompok 043

Foto: dokpri

Referensi – Wonoasri, Tempurejo, Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan salah satu realisasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat. Universitas Jember menginisiasi program KKN Kolaboratif #3 dengan tujuan menyinergikan kegiatan KKN tiap perguruan tinggi dengan program kerja pemerintah Kabupaten Jember.

Peserta yang berpartisipasi dalam program tersebut terdiri dari seluruh perguruan tinggi di Kabupaten Jember, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jawa Timur, dan Universitas Malang. Program tersebut diawali dengan upacara peresmian dan penerjunan 248 kelompok mahasiswa KKN, salah satunya Kelompok 043, di Lapangan Pemerintah Kabupaten Jember pada Senin, 22 Juli 2024 .

Kelompok 043 KKN Kolaboratif yang terdiri dari 16 mahasiswa ditempatkan di Desa Wonoasri, Kecamatan Tempurejo untuk melakukan pengabdian selama 35 hari. Pada minggu pertama, mahasiswa diarahkan untuk mengeksplorasi profil desa terkait potensi dan permasalahan yang ada di Desa Wonoasri.

Desa Wonoasri memiliki 2 dusun yaitu Dusun Kraton dan Curah Lele, dikenal sebagai desa dengan potensi lokal yang melimpah salah satunya dari segi UMKM.  UMKM yang berkembang di desa ini yaitu usaha batik, cemilan ringan tempat tisu berbahan dasar triplek, dan jamu herbal dari mengkudu.

Usaha batik di Desa Wonoasri terdapat 2 pusat pengrajin batik yaitu (lupa) yang mempopulerkan teknik batik cap, sedangkan “Rudi Batik” yang dikelola oleh Bapak Aris Rudiarso mengunggulkan produk batik dengan penggunaan warna alam untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Rudi Batik” berada di Jalan Mojopahit, Gang 9, RT/RW 03/02, Dusun Kraton. Meskipun pusat pengrajin tersebut mengunggulkan batik warna alam, namun tetap memproduksi batik dengan teknik lainnya seperti ecoprint, batik cap, batik tulis, dan batik abstrak.

Pengrajin batik tersebut mengaku mulai belajar membatik dari tahun 2018 yang diadakan oleh pihak Universitas Jember di Desa Wonoasri. Alasan yang melatarbelakangi pengrajin batik tersebut bersedia mempelajari batik karena ingin mengembangkan kepribadian dan ketertarikan pada bidang seni. Usaha tersebut telah memasuki usia 6 tahun, meskipun sempat vakum dan kembali aktif pada tahun 2020 hingga saat ini.

Produk batik yang dihasilkan memiliki tema tersendiri agar menciptakan ciri khas yang sesuai dengan potensi alam yang ada di Desa Wonoasri. Terlebih lagi, desa tersebut memiliki kekayaan alam yang dilestarikan di Taman Nasional Meru Betiri.

“Kebetulan tema yang saya angkat, tema yang berkaitan dengan kekayaan alam yang ada di Taman Nasional Meru Betiri, terutama bunga raflesia, itu yang saya jadikan icon dari Desa Wonoasri,” ucap Aris Rudiarso, Sabtu (27/7/24).

Tujuan berdirinya usaha batik tersebut untuk memberdayakan masyarakat sekitar terutama ibu-ibu dalam mendukung finansial rumah tangga. Dalam meningkatkan eksistensi produk batik, pengrajin menggunakan media sosial seperti Facebook dan Instagram.

Selain kunjungan ke usaha batik, Kelompok 043 juga kunjungan ke salah satu UMKM cemilan ringan yaitu keripik pisang. Sama halnya dengan batik, usaha keripik pisang juga mulai berkembang pada tahun 2018. Semasa awal berkembang, pemasaran produk keripik pisang hanya mencakup wilayah sekitar Desa Wonoasri namun saat ini pemasarannya telah mencapai luar Desa Wonoasri, bahkan sampai ke luar Pulau Jawa.

Usaha keripik pisang di desa tersebut dikelola oleh Ibu Pujiatun. Selama ini, usaha tersebut tidak selalu ramai pembeli karena tergantung pada momen. Apabila menjelang Idul Fitri, banyak konsumen yang order keripik pisang untuk oleh-oleh.

“Untuk berapa kali produksi, kalau sepi hanya memproduksi sebanyak 3-5 kali. Kalau ramai kayak lebaran tiap hari produksinya,” kata Pemilik Usaha Keripik Pisang, Ibu Pujiatun.**

Penulis:
Universitas Jember
Universitas Muhammadiyah Jember
UPN “Veteran” Jawa Timur
Universitas Islam Jember
UIN Khas Jember
Universitas PGRI Argopuro Jember
Universitas dr. Soebandi Jember
IAI Al-Qodiri

Berita Terkait