Diharapkan Warga Menjadi Peserta Aktif JKN, Kolaboratif Sebagai Upaya Pencapaian UHC di Kabupaten Tasikmalaya

Diharapkan Warga Menjadi Peserta Aktif JKN, Kolaboratif Sebagai Upaya Pencapaian UHC di Kabupaten Tasikmalaya | Ist

Kabupaten, Wartatasik.com Rabu, 14 Agustus 2024, berdasarkan data 1 Agustus 2024, tingkat UHC Kabupaten Tasikmalaya sebesar 81,67% sehingga belum mencapai status UHC (Universal Healthcare Coverage) (minimal kepesertaan JKN 95%).

Sementara, 493 provinsi/kabupaten/kota di Indonesia telah mencapai UHC. Selain itu, tingkat kepesertaan aktif JKN di Kabupaten Tasikmalaya masih 60,79% dimana rerata nasional saat ini 78,5%. Hal inilah yang mendasari Kabupaten Tasikmalaya terpilih sebagai pilot project dari proyek bersama Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) bersama USAID.

Pada Desember 2023 Kemenko PMK telah menandatangani Grant Implementation Agreement (GIA) dengan Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) untuk berbagai program pembangunan manusia, salah satunya program USAID CATALYZE Asia Social Protection (ASP).

Bertempat di Alhambra Hotel & Convention, kick-off program USAID CATALYZE ASP Indonesia pada 14 Agustus 2024 ini diselenggarakan bersama seluruh pemangku kepentingan, yakni Kemenko PMK, Pemda Kabupaten Tasikmalaya, BPJS Kesehatan, USAID Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), Lembaga Zakat, Infak, dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu), beserta mitra lokal lainnya seperti TP PKK dan Yayasan Kitabisa.

Pada kesempatan yang sama juga ditandatangani kerja sama dengan sektor swasta diantaranya Alhambra Hotel & Convention, RSIA Respati, dan Klinik PKU Muhammadiyah yang akan berkomitmen untuk memberikan pembayararan tunggakan iuran peserta JKN di wilayah Kabupaten Tasikmalaya yang disaksikan langsung oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan (Direnbang) BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby.

Hal ini diharapkan dapat meningkatkan penerimaan iuran BPJS Kesehatan dari peserta sehingga Kabupaten Tasikmalaya bisa mendapatkan UHC.

Perwakilan dari sektor pemerintah dan swasta yang menghadiri kegiatan ini adalah Niken Ariati, Asisten Deputi Jaminan Sosial Kemenko PMK Mahlil Ruby, Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan Nana Heryana, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah (Setda) Kabupaten Tasikmalaya Anastasia Susanto, Kepala Tim Penguatan Sistem Kesehatan USAID Indonesia BAZNAS Kabupaten Tasikmalaya; dan Pimpinan Daerah Muhammadiyah.

Dalam kegiatan ini, Lazismu memberikan simbol komitmen untuk melanjutkan donasi bagi guru honorer di Kabupaten Tasikmalaya. Melalui kemitraan strategis ini, USAID CATALYZE ASP Indonesia bersama para mitra akan memanfaatkan dana zakat, infak, dan sedekah untuk mendukung pembayaran tunggakan iuran JKN pekerja sektor informal.

Mereka juga akan mengadakan kegiatan rutin untuk mensosialisasikan JKN kepada masyarakat serta mengevaluasi dampak kegiatan untuk memastikan manfaatnya sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Kami berharap program USAID Catalyze ASP ini dapat menjadi booster bagi Kabupaten Tasikmalaya untuk segera mencapai status UHC Prioritas (non cut-off) dengan tingkat UHC minimal 95% dan kepesertaan aktif 75%, membantu menyelesaikan tunggakan BPJS Kesehatan, dan meningkatnya jumlah fasilitas kesehatan, khususnya FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan) atau RS, mengingat saat ini untuk kabupaten Tasikmalaya yang penduduknya berkisar 1,7 juta jiwa baru 4 FKTRL yang yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan,” menurut Perwakilan Kemenko PMK.

” BPJS Kesehatan sangat mengapresiasi dukungan Program USAID CATALYZE dalam membantu peningkatan cakupan program jaminan sosial pada pekerja sektor informal dan reaktivasi peserta JKN yang memiliki tunggakan. Kami juga mengapresiasi pihak Lazismu dan BAZNAS yang turut berpartisipasi memastikan masyarakat bisa mengakses pelayanan kesehatan di saat sakit,” kata Direktur Perencanaan dan Pengembangan BPJS Kesehatan, Mahlil Ruby.

Dengan aksi gotong royong ini, katanya, harapan kedepannya tidak ada lagi warga Tasikmalaya yang tidak bisa berobat karena belum menjadi peserta JKN aktif, atau sudah menjadi peserta JKN tapi statusnya tidak aktif akibat menunggak iuran. Semoga kegiatan Kick Off Program USAID CATALYZE ini bisa menginspirasi donatur lain untuk melakukan hal yang sama,”

“Amerika Serikat, melalui USAID, berkomitmen untuk memfasilitasi kemitraan antara sektor pemerintah dan swasta untuk mendukung peningkatan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia. Kami bangga bekerja sama dengan mitra-mitra kami menuju sistem kesehatan yang lebih inklusif yang menyediakan cakupan komprehensif bagi mereka yang paling membutuhkan,” tandasnya USAID CATALYZE ASP Indonesia. Asron

 

Berita Terkait