Kota, Wartatasaik.com – Ikatan Penyuluh Agama Republik Indonesia (IPARI) dan Himpunan Penyuluh Agama Perempuan (HIPAP) Kota Tasikmalaya gelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda).
Rakerda tersebut digelar di Pondok Pesantren Miftahul Ulum, Gandok Bungursari pada, Selasa (10/09/2024) dengan mengusung tema “Menguatkan sinergi, kolaborasi, dan harmoni antar Penyuluh Agama dan Pembangunan untuk kinerja yang lebih efektif dan berkualitas”.
Ketua PD IPARI Kota Tasikmalaya, H. Arip Somantri, M.Ag., menyebutkan bahwa ini merupakan Sinergitas Program IPARI Kota Tasikmalaya untuk Kinerja Penyuluh Agama yang Kolaboratif dan Efektif.
“Beberapa manfaat dari kolaborasi bagi para Penyuluh Agama dan Pembangunan di Kementerian Agama, di antaranya, meningkatkan produktivitas kerja, membantu pemecahan masalah, menciptakan lingkungan kerja yang positif, dan mengembangkan keahlian,” tuturnya.
Jadi, lanjutnya, dengan dirumuskannya program kerja pada rakerda kali ini, diharapkan para Penyuluh Agama Kementerian Agama Kota Tasikmalaya dapat menyelesaikan tugas agar dapat mencapai tujuan mereka secara produktif, “Menciptakan lingkungan kerja yang positif kondusif, dan mengembangkan keahlian mereka, secara bersama-sama yang menghasilkan keseimbangan dan harmonis,” tambahnya.
Lalu dirinya menyampaikan 8 Program Unggulan tiap Departemen pada IPARI Kota Tasikmalaya tahun 2024.
Pertama, lanjutnya, Departemen Organisasi program unggulannya adalah penguatan tata kelola organisasi. Kedua, Departemen Hubungan Lintas Sektoral dan Informasi Publik, program unggulannya adalah penguatan branding lembaga dan pembentukan team creator.
“Ketiga, Departemen Pengembangan SDM dan Diklat akan menitik beratkan pada peningkatan kompetensi SDM anggota. Keempat, Departemen Disiplin dan Etika Profesi akan mensosialisasikan kode etik penguatan integritas anggota,” jelasnya.
Kelima, Departemen Hukum dan Advokasi akan melakukan harmonisasi regulasi penyuluh agama. Keenam, Departemen Pengembangan Profesi dan Penilaian Kinerja akan mengimplementasikan pengembangan profesi, penilaian kinerja, dan penegakan disiplin etika profesi.
“Ketujuh, Departemen Seni, Budaya, dan Olahraga, akan mempersiapkan peserta lomba pada Porseni tingkat Jawa Barat antar Penyuluh Agama. Dedelapan, Departemen Moderasi Beragama, akan menanamkan sikap moderasi beragama kepada pelajar atau santri melalui program Penyuluh Goes To Pesantren (PGTP)” tambahnya.
Sementara itu, Pimpinan Pondok Pesantren Miftahul Ulum Gandok, KH. Aban Bunyamin dalam pidatonya berpesan agar terus Mengamalkan ilmu “Al masâkin bisukûanihâ”.
“Artinya tempat tempat itu kebaikan dan keburukannya tergantung mereka yang menempati nya. Yang menempati orang baik-baik, maka keberkahan akan senantiasa memayungi tempat tersebut”. ucapnya.
Ditempat yang sama, Pengurus Wilayah IPARI Jawa Barat. Melalui Sekjen IPARI Jabar, Nandang Kusdanar menjelaskan pentingnya penyuluh agama menyusun program yang sesuai atau nyata untuk pelayanan umat.
“Peningkatan pelayanan umat, penguatan moderasi agama. Peningkatan jaringan kerja sama, sinergitas dan lintas sektoral agar tergambar di program kerja.” imbuhnya.
Kepala Kantor Kemenag Kota Tasikmalaya, H. Agus Buchori yang hadir dalam Rakerda tersebut menyampaikan ucapan selamat dan sukses pelaksanaan Rakerda.
“Saya berharap agar kinerja Penyuluh terus bertambah dan meningkat. dan semua pegawai kementerian agama, termasuk penyuluh agar menjadi khalifah fil ardhi (memposisikan sebagai pemakmur bumi),” ujarnya.
Lanjut H. Agus “Untuk dapat memakmurkan bumi, karyawan Kemenag harus Berkualitas. Berkualitas itu dengan cara, Pertama, senantiasa ingat Tugas dan Fungsi. Kedua, Layanan kepada masyarakat, bimbingan penyuluhan memakai dua resep, yaitu menjadi pupuk yang menyuburkan dan penyuluh menjadi bumbu yang menimbulkan rasa dalam kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara”. pungkasnya. MF