Pemkab Tasikmalaya Melalui Disdik Perbaiki 1.085 Ruangan Sekolah: Tingkatkan Kualitas Pendidikan

Pemkab Tasikmalaya Melalui Disdik Perbaiki 1.085 Ruangan Sekolah: Tingkatkan Kualitas Pendidikan | Ndhie

Kabupaten, Wartatasik.com – Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya terus berupaya meningkatkan kualitas pendidikan di daerahnya. Berdasarkan data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya terdapat 1.061 bangunan SD dan 305 bangunan SMP.

Salah satu upaya konkret yang dilakukan adalah dengan memperbaiki dan membangun sebanyak 1.085 ruangan di sekolah-sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Dari total yang diperbaiki, sebagian besar merupakan ruang kelas, disusul dengan ruang guru, perpustakaan, UKS, dan laboratorium.

Ruang kelas sekolah dasar dan SMP mencapai 610 ruangan yang mendapat sentuhan perbaikan. Pembenahan ini dilakukan untuk menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi siswa dan guru.

Dikatakan Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, menjelaskan bahwa perbaikan ini merupakan bagian dari komitmen pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan.

“Dengan fasilitas yang lebih baik, diharapkan siswa dan guru dapat belajar dan mengajar dengan lebih efektif,” ujarnya.

Dia mengatakan, hal ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan menciptakan lingkungan belajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi para siswa dan guru.

Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya yang di Pimpin Bupati Ade Sugianto, mengalokasikan anggaran yang cukup besar untuk peningkatan kualitas pendidikan. Salah satunya, peningkatan fasilitas yang dilakukan adalah perbaikan dan pembangunan gedung-gedung sekolah.

Banyak sekolah SMP yang sebelumnya mengalami kerusakan kini telah direnovasi, sehingga gedung-gedung tersebut lebih aman dan nyaman digunakan. Selain itu, beberapa SMP dan SD juga mendapatkan tambahan ruang kelas baru untuk mengakomodasi pertambahan jumlah siswa.

“Penambahan ruang kelas baru, ruang tata usaha, laboratorium komputer, perpustakaan, dan fasilitas sanitasi juga terus dilakukan untuk mendukung proses belajar mengajar pelajar dikita,” ucap Jani.

Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Ahmad Solihin, menjelaskan bahwa anggaran DAK untuk pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya terus meningkat setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk memberikan yang terbaik bagi dunia pendidikan.

Ia menambahkan, jumlah satuan pendidikan SD ada 1.061 sekolah termasuk 27 diantaranya ada sekolah swasta. Dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan di bidang SD, kata dia, pemerintah daerah terus berupaya mengoptimalkan anggaran dari pemerintah pusat, provinsi, termasuk dari APBD.

Dikatakan dia, bahwa pandemi Covid-19 sempat menghambat proses perbaikan sekolah. Keterbatasan anggaran APBD Kabupaten Tasikmalaya juga jadi kendala. Selain itu, kesalahan dalam pengunggahan data kerusakan sekolah di aplikasi dapodik bisa menghambat turunya bantuan dari Pusat.

“Untuk DAK tahun 2022, pemerintah Kabupaten Tasikmalaya, menerima bantuan sekitar Rp 20 miliar, kemudian tahun 2023 sekitar Rp 25 miliar dan tahun 2024 mendapatkan sekitar Rp 60 miliar. Setiap tahun memang naik apalagi setelah covid,” kata Ahmad

Dia menyebutkan, dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan termasuk sarana prasarana penunjangnyan jadi priorotas. Selain ruang kelas, pengadaan mebeler sekolah mulai PAUD, sekolah dasar dan SMP terus dilaksanakan. Selain bangku dan kursi untuk belajar, kelengkapan penunjang pendidikan juga dilengkapi. Totalnya terdapat 1976 paket mebeler di tahun 2023. Jumlah ini naik menjadi 2625 paket di tahun 2024.

“Dimana program Pemkab Tasik juga konsennya bukan saja di fisik, tetapi juga di pengadaan sarana prasarana penjungan sekolah seperti bangku meja dan lainya,” kata dia.

Meski demikian, persoalan fasilitas sekolah rusak yang belum mendapat sentuhan perbaikan masih ditemukan. Bahkan, jumlahnya cukup banyak. Secara bertahap sekolah rusak akan mendapat perbaikan disesuaikan kemampuan keuangan.

“Yah tentunya belum semuanya bisa diperbaiki sekolah rusak ini. Prosesnya bertahap mengingat kemampuan keuangan yang tersedia. Disisi lain jumlah kebutuhan perbaikan sekolah cukup besar,” kata dia. Ndhie

Berita Terkait