Tasikmalaya, Wartatasik.com – Fenomena pembiayaan pengobatan yang semakin melambung tinggi membuat banyak masyarakat berpikir dua kali untuk memiliki jaminan kesehatan. Dengan adanya jaminan kesehatan, dirasa memberikan kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk mengakses layanan kesehatan tanpa harus khawatir akan biaya yang ditimbulkan.
Melihat fenomena tersebut yang kian berkelanjutan, negara hadir melalui Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan BPJS Kesehatan. BPJS Kesehatan hadir di tengah masyarakat untuk memberikan jaminan kesehatan yang mudah, cepat, dan setara bagi seluruh masyarakat. Setiap masyarakat yang menjadi peserta kini tidak perlu lagi memikirkan tentang biaya yang akan dikeluarkan saat berobat nanti.
Kemudahan inilah yang dirasakan oleh Nur Fadilah, ibu 3 anak yang kini menemani anak bungsunya yang sedang dirawat di RSIA dr. Hj. Karmini EH Kota Tasikmalaya.
“Alhamdulillah saya sangat terbantu dan dimudahkan oleh Program JKN. Kini, saya tidak perlu lagi memikirkan tentang pengobatan Latifah (anak ketiga),” ucap Nur saat diwawancarai beberapa waktu lalu.
Wanita berusia 40 tahun itu menceritakan, anaknya yang kini berusia 3 tahun harus menjalani perawatan karena salah makan. Kala itu, dia bersama sang kakak berbelanja di sebuah warung. Jajanan yang mereka beli sama. Namun, hanya Latifah yang mengalami muntah-muntah, sementara sang kakak tidak.
“Anehnya, si kakak (anak kedua) normal saja sehabis jajan, tidak ada muntah-muntah seperti Latifah. Nah, saya cukup heran juga sih,” jelas Nur.
Nur mengatakan jika Latifah adalah anaknya yang paling sering bolak balik ke rumah sakit. Dalam setahun, dia pernah mengalami kejang-kejang dan panas tinggi sebanyak dua kali sehingga harus dibawa ke RSIA dr. Hj. Karmini EH.
Dia melanjutkan, setelah menjalani pemeriksaan kepada anak ketiganya, barulah ia mengetahui bahwa ternyata anaknya memiliki imun yang tidak terlalu kuat dan tidak tahan dengan suhu panas.. Jika terpapar suhu panas atau ruangan yang panas, anaknya bisa kejang-kejang dan panas tinggi. Hal inilah yang menjadikan si bungsu sering bolak balik rumah sakit.
Meski demikian, Nur bersyukur, pengobatan anaknya di rumah sakit tidak dikenakan biaya. Semua biaya yang harusnya dibayarkan, kini sudah ditanggung oleh Program JKN. Jadi, dia hanya fokus dalam penyembuhan si buah hati.
“Alhamdulillah, sudah dua hari Latifah dirawat di sini (RSIA dr. Hj. Karmini EH) tidak ada biaya yang dikeluarkan. Sekarang saya hanya fokus di samping anak saya untuk penyembuhannya. Dulu waktu kejang-kejang juga sama, dirawat di sini dan tidak ada uang yang diminta atau yang perlu saya keluarkan,” lanjutnya.
Meski sebagai pengguna Program JKN, Nur merasakan perlakuan yang adil dari pihak rumah sakit. Dia merasa tidak dibedakan dan tidak ada perlakuan yang tidak menyenangkan yang dia dapatkan.
“Dokter dan perawat di sini menjalankan tugas dengan baik. Ramah dan cepat memberikan pelayanan kepada kami ketika membutuhkan. Saya merasa tidak ada perbedaan perlakuan dengan yang umum. Semua sama, semua setara,” tegas ibu 3 anak itu.
Dia berharap, semoga layanan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan semakin baik lagi. Ia juag berharap agar BPJS Kesehatan terus berbenah dan tetap mempertahankan yang sudah baik agar semua masyarakat bisa merasakan dampak dari Program JKN ini.
“Kini saya hanya fokus untuk penyembuhan Latifah. Semoga masyarakat yang belum ikut sebagai peserta JKN bisa ikut. Biar mereka juga merasakan manfaat dari BPJS Kesehatan ini. Pengobatan gratis, pelayanan setara,” pungkasnya. Jamkesnews