Berkat Sejumlah Inovasi, Angka Stunting pada Anak di Kota Tasik Alami Penurunan

Kepala Dinas PPKBP3A Kota Tasikmalaya Imin Muhaemin, S.Sos, M.Si | Asron

Kota, Wartatasik.comTerhitung Bulan November sampai 1 Desember 2024 lalu, Kota Tasikmalaya alami angka stunting pada anak alami penurunan, itu berkat peran serta dan program program yang fokus penanganan kasus kekurangan gizi.

Diantaranya, one ASN one stunting yakni 1 ASN 1 stunting, tablet tambah darah, inovasi Paranje salah satunya hewani, pemanfaatan lahan.

Hal tersebut diungkapkan Kepala DPPKBP3A Kota Tasikmalaya, Imin Muhaemin, S. Sos, M.Si, kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (21/1/2025).

Diakuinya, penurunan angka stunting tersebut mencapai hingga 12 persen dan 27 persen angka stunting di Kota Tasikmalaya, “Alhamdulillah, angka penurunan terjadi di seluruh kecamatan yang berjumlah 10 kecamatan se-Kota Tasik,” imbuhnya.

Lanjutnya, dengan konsistensi Pemkot Tasikmalaya dalam mendukung Pemerintah Pusat untuk menangani Stunting. Diantaranya ada program OAOS, one ASN One Stunting.

Dijelaskannya, OAOS adalah gerakan gotong-royong dari aparatur Sipil Negara di Pemkot dalam mempercepat penurunan stunting yang menyasar langsung baduta dan balita stunting.

“Sasaran prioritas OAOS sendiri baduta (bayi di bawah dua tahun) dan balita, stunting yang ada di wilayah kota Tasikmalaya. OAOS sendiri pemberian makanan tambahan secara langsung kepada baduta dan balita stunting oleh ASN Pemkot Tasikmalaya,” katanya.

Dengan turunnya angka stunting di Kota Tasikmalaya lanjutnya, diharapkan generasi-generasi muda yang masa datang menjadi generasi sehat, gemilang, “Untuk itu, kami akan terus meningkatkan upaya penurunan stunting atau kekurangan asupan gizi pada anak di Kota Tasikmalaya,” tandasnya. Asron

Berita Terkait