Kota, Wartatasik.com – Satu bentuk kepedulian lingkungan terhadap praktek-praktek penyalahgunaan kost-kostan yang dijadikan tempat prostitusi, menjadi gudang miras dan kriminal lainnya.
Geram terhadap insiden pekat tersebut, terlebih berada dilingkungannya, warga bersama pengurus ke-RW-an, khususnya di RW.08, Kecamatan Tawang berinisiatif memasang spanduk-spanduk yang tersebar di sejumlah titik di wilayah tersebut.
Adapun isi spanduk tersebut adalah, “Kami Warga Cilolohan Kelurahan Kahuripan dan Sekitarnya Melarang Keras dan Segala Bentuk Kemaksiata, Peredaran Miras, Narkoba dan Pelacuran”
Inisiatif tersebut disambut baik, Camat Tawang Drs. Boedi Santosa. Pihaknya sangat mendukung upaya penolakan warga dan pengurus tersebut.
“Ini menunjukan bentuk kepedulian warga dan pengurus terhadap lingkungannya, tentu hal ini juga dapat menepis stigma masyarakat, praktek maksiat berjalan aman selama ini karena adanya dukungan (backing-red) warga serta pengurus setempat,” ujarnya, Senin (3/2/2025).
Dan, lanjutnya, dengan pemasangan spanduk ini juga merupakan warning kepada pemilik kost-kostan agar mengembalikan fungsi kostannya yang sebenarnya. Untuk mendukung upaya warga dan pengurus tersebut, Camat selalu berkoordinasi dengan Satpol PP.
“Karena bersama Satpol PP dengan Perda Trantibum nya, bisa leluasa melakukan kewenangannya, Alhasil yang sebelumnya pengurus tidak dapat masuk lebih jauh,” tambahnya.
Diakui Boedi, adanya peran serta dan upaya dari warga juga pengurus tersebut, Alhamdulillah, lanjutnya, semua praktek yang sebelumnya rawan terjadi, sekarang dapat diminimalisir, “Praktek prostitusi, tempat penyimpanan miras kini sudah berkurang,” imbuhnya.
“Semoga saja segala upaya kita semua ini mendapat dukungan dari semua pihak dan disambut baik juga oleh pemilik kost-kostan, dengan menolak hal-hal yang berpotensi merusak nama baik dan tatanan sosial dilingkungan kita,” tandasnya. Asron
