
Tasikmalaya, Wartatasik.com – Keberlangsungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) tidak akan berlangsung jika tidak ada jalinan kerja sama yang baik antara BPJS Kesehatan dengan stakeholder.
Sebab, Program JKN merupakan program yang menuntut sinergitas antar lembaga agar dapat mencapai tujuan yang diimpikan, yakni Universal Health Coverage (UHC).
Menyikapi hal itu, BPJS Kesehatan Cabang Tasikmalaya berkesempatan untuk ikut berpartisipasi dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (Musrembang RKPD) Tahun 2026 tingkat Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya.
Kegiatan dihadiri oleh Perangkat Desa se-Kecamatan Cibeureum dan Perangkat Kecamatan Cibeureum, Selasa (25/2/25).
Dalam kesempatan tersebut, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Tasikmalaya Kgs. Hamdani, mengungkapkan rasa terima kasih kepada pemerintah setempat yang telah ikut serta dalam menyukseskan Program JKN.
Menurutnya, salah satu bentuk kesuksesan program ini adalah cakupan peserta Program JKN. Capaian ini tidak akan tercapai jika tidak ada sinergitas yang baik antar lembaga di daerah tersebut.
“Terima kasih sudah turut menyukseskan Program JKN ini. Kita tidak akan pernah mendapatkan predikat UHC jika tidak ada jalinan kerja sama yang baik,” ungkap Hamdani.
Pria yang kerap disapa Dani itu melanjutkan, UHC merupakan predikat yang diimpikan oleh semua daerah agar masyarakat di wilayah tersebut dapat mendapatkan akses pelayanan yang mudah. Syukurnya, Kota Tasikmalaya sudah mendapatkan predikat tersebut sehingga harus dipertahankan bersama.
Kemudian, Dani berpandangan, Musrembang merupakan kegiatan yang sangat strategis dalam menentukan arah perjalanan suatu pemerintahan. Oleh karena itu, dia berharap kesehatan masyarakat dapat menjadi suatu isu penting yang harus dikedepankan.
“Kesehatan adalah harga yang begitu mahal. Mungkin sekarang bagi kita yang sehat-sehat saja tidak terasa, namun jika sudah sakit baru akan terasa begitu berharga,” ucap Dani.
Pria asal Palembang itu meneruskan, kesehatan yang tidak dijaga dapat berimbas kepada aspek kehidupan lainnya seperti ekonomi. Jika perekonomian sudah terguncang, jangankan kebutuhan sekunder; kebutuhan primer pun turut terguncang.
“Kita tentunya harus mewanti-wanti hal ini terjadi karena akan memberatkan masyarakat itu sendiri. Saya harap, kesehatan dapat menjadi isu penting yang harus kita kawal bersama,” tegas dia.
Menyinggung kemampuan membayar iuran JKN, Dani membeberkan bahwa hampir sebagian peserta JKN memiliki tunggakan. Oleh karenanya, BPJS Kesehatan telah menyediakan program yang memudahkan masyarakat, yakni Program New Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB) 2.0 yang dapat diikuti oleh peserta JKN yang memiliki tunggakan dari 4 hingga 24 bulan dengan tenor pelunasan hingga 36 bulan.
“Pembayaran bisa dilakukan melalui bank, e-wallet, hingga merchant seperti Indomaret dan Alfamart,” jelas Dani.
“Selama masa tunggakan, kepesertaan JKN peserta yang menunggak akan nonaktif sementara hingga tunggakannya lunas,” lanjutnya.
Maka dari itu, dia berharap kesehatan dapat menjadi isu yang dikawal bersama. Selain itu, kesehatan merupakan harga yang harus dibayar mahal sehingga menjadi peserta JKN adalah salah satu jalan keluar terbaik.
“BPJS Kesehatan telah memberikan kemudahan kepada masyarakat sehingga dirinya dan keluarga bisa dilindungi. Jadi, kita perlu menyamakan persepsi antara BPJS Kesehatan, stakeholder terkait dan juga masyarakat agar program ini tetap eksis dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada khalayak luas,” tutupnya.
Di lokasi yang sama, salah seorang Perangkat Desa Cibeureum bernama Nanang mengungkapkan, Program JKN memberikan dampak positif bagi masyarakat. Banyak warga desa tersebut yang terbantu dengan program kesehatan dari pemerintah ini.
“Tidak hanya peserta mandiri, yang Penerima Bantuan Iuran (PBI) pun merasa termudahkan. Pelayanan yang diberikan tidak ada perbedaan, baik yang peserta JKN maupun bukan. Semuanya setara,” tutur Nanang.
Dia menyetujui apa yang dihaturkan oleh Kepala Cabang BPJS Kesehatan Tasikmalaya tersebut. Kesehatan harus menjadi isu penting yang harus dikawal.
Selain itu, lanjutnya, kehadiran Program Rehab dari BPJS Kesehatan ini juga memudahkan masyarakat dalam membayar cicilan iuran Program JKN sehingga peserta dapat memilih lama pelunasan sesuai dengan kemampuan ekonomi masing-masing.
“Sudah banyak manfaat yang dihadirkan oleh BPJS Kesehatan ini. Saya berharap semakin banyak masyarakat yang bergabung menjadi peserta Program JKN karena tidak akan rugi. Jadi, masyarakat tidak perlu pusing lagi memikirkan jaminan kesehatan mereka,” pungkasnya. JamkesNews | Red.