Kab, Wartatasik.com – Dunia olahraga mati suri akibat pandemi virus corona. baik itu level nasional sampai internasional. Seperti hal ditundanya kembali Liga 1 lantaran Kepolisian Republik Indonesia enggan mengeluarkan surat izin keramaian mendapat komentar beragam dari pecinta sepakbola tanah air.
PT Liga Indonesia Baru selaku operator kompetisi menegaskan ditundanya kompetisi sepakbola Indonesia bukan karena alasan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Namun komentar miring di sosial media sudah kadung ramai, termasuk Aliansi suporter yang kecewa karena penundaan ini, mereka heran kenapa Pilkada tetap dilaksanakan semetara Liga 1 harus ditunda.
Menyikapi itu, Aliansi suporter kabupaten Tasikmalaya yang tergabung dalam Viking, Hooligan, Bomber, Casual Tasik, Sukapura Boys, The Bom serta komunitas bola lainnya akan menggelar aksi damai ke Polres serta pemerintah pada esok lusa, Minggu tangal 22 November 2020.
Salah seorang perwakilan aksi mengatakan, tujuan ke Polres supaya kepolisian dan pemerintah setempat ikut mendukung tentang izin pertandingan liga untuk di gelar diantaranya pihak polres agar ikut menyetujui atau membantu aspirasi ke pihak Polri guna secepatnya memberikan izin agar liga bergulir.
Selain itu, pria berinisial U ini menyebut, Pemerintah juga harus ikut mendesak pemerintah pusat supaya izin pertandingan secepatnya bisa keluar.
“Yang pasti tujuan kami supaya dunia sepakbola di Indonesia terus bergulir, apalagi negara kami sebentar lagi akan jadi tuan rumah piala dunia U-21. Kami tak paham dengan langkah yang diambil Polri, tiba-tiba tidak memberikan izin dihelat kembali Liga 1,” ungkapnya, Kamis (19/11/2020).
Padahal kata ia, Pilkada serentak di beberapa daerah di Indonesia masih terus berjalan. Menurutnya, penyelenggaraan Pilkada lebih berisiko karena berpotensi mengundang kerumunan.
“Iya kan masa Pilkada aja tidak dihentikan, ini kompetisi sebaliknya,” ucap perwakilan koordinator aksi,” ujarnya.
“Jelas kan kalau Pilkada bersentuhan langsung dengan masyarakat kalau kompetisi kan kita nonton di TV yang ada tatap muka sama televisi dan tidak mengundang keramaian,” tambahnya.
“Kan udah jelas gak ada penonton, protokol kesehatan diterapkan. Cuma yang jadi kendalanya pandemi, yang semakin tinggi di Indonesia. Sebetulnya bukan alasan juga untuk menghentikan kompetisi,” imbuhnya.
Hal senada pun diungkapkan insial B sebagai penanggung jawab aksi damai mengatakan, penghentian Liga 1 tentu berdampak pada pecinta dunia bola,ini hiburan kami, hiburan rakyat kecil, apalagi sebentar lagi Negara kita akan menjadi tuan rumah untuk Piala Dunia U-21.
“Yang jadi pertanyaan, kok negara tetangga juga tetap bisa digelar liga, masa Negera kita tidak bisa..!! Alasannya kan izin keramaian, padahal gak ada penonton,” jelasnya.
Ia meminta PSSI dan polri kembali kembali menggelar kompetisi sepak bola tertinggi di Indonesia itu. Sebab, kalau alasannya terkait izin keramaian, pihaknya menilai hal itu tak masuk akal. Soalnya, Pilkada pun yang notabene mengundang keramaian tetap berjalan.
“Sebagai Bobotoh, kami mengaku sangat rindu menyaksikan langsung tim kebanggaannya berlaga. Sebagai fans Persib, sekarang kita duduk sebagai pecinta bola dengan ekspektasi besar tentu merasa sangat kecewa,jadi berharap secepatnya bisa bergulir kembali,” pungkasnya. Ndhie.