Kota, Wartatasik.com – Dilansir sebelumnya, Perusahaan DAMALE atau Daya Mangin Lestari berhasil me-reklamasi lahan bekas pertambangan galian C menjadi kebun yang ditanami lima ribu pohon jeruk jenis Purut.
Tentunya dengan melibatkan petani sekitar, Bapak Asep yang dipercaya Perusahaan DAMALE untuk mengelola lahan seluas 20.000 m² menjadi kebun yang menghasilkan dan memberikan tambahan ekonominya dari berkebun jeruk yang berada di Kp. Ciparay Gunung Kimaung, Rt03/05, Kelurahan Cipari, Mangkubumi tersebut.
Kini kebun jeruknya itu, mendapatkan perhatian dan apresiasi dari Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kota Tasikmalaya, KTNA juga Gapoktan.
Tidak hanya kebun Jeruk, Asep juga menggarap kebun pepaya jenis California yang lokasinya tidak jauh dari kebun jeruk tersebut dan dapat kunjungan dari tim tersebut.
Nampak yang berkunjung dari DKP3 dan Gapoktan serta KTNA yakni Ibu Anisah, Pak Endi, ibu Tin, ibu Sri, ibu Umi, dan pak Mumu selaku ketua KTNA Kota sekaligus Ketua Gapoktan Cipari – Mangkubumi.
Mumu mengakui sangat kagum dan mengapresiasi di kawasan galian C yang notabene mustahil untuk ditanami palawija karena berkerikil juga tandus dapat tumbuh subur Jeruk dan Pepaya.
“Kami sangat mengapresiasi pengusaha yang telah menyediakan lahan hingga memberdayakan masyarakat untuk mengelola dan mengembangkan lahan bekas galian C nya itu menjadi produktif,” ujarnya kepada Wartawan, Selasa (13/8/24).
Ini, lanjut Mumu, membuktikan dengan keuletan dan keseriusan, lahan tandus dan berkerikil pun bisa disulap menjadi kebun Jeruk dan Pepaya, “Yang tentunya dapat menjadikan ladang ekonomi tambahan bagi pengelolanya,” tuturnya.
Seusai kunjungan ini, pihaknya akan memasukan kelompok Sari Tani milik pak Asep sebagai penerima bantuan penunjang perkembangan kebunnya tersebut, “Salahsatunya, pemberian pupuk subsidi dan lainnya,” imbuhnya.
Sementara, Asep sebagai pengelola kebun jeruk dan pepaya tersebut mengaku senang atas kunjungan Dinas, Gapoktan dan KTNA ke tempat kebunnya itu.
Dikatakannya, ia sangat berharap adanya bantuan dan perhatian dari dinas terkait untuk perkembangan kelompok tani nya itu, “Bisa berupa pupuk, pelatihan dan alat pertanian,” katanya.
Berbicara tentang kebunnya itu, pihaknya telah memanen 3 sampai 4 kali panen daun Jeruk Purut, “Alhamdulillah meskipun baru pertama kali berkebun jeruk, sekali panen kami mendapatkan hingga 60 hingga 75 kilogram daun jeruk,” ujarnya kepada Wartatasik.com.
Untuk pepaya, katanya, alhamdulillah dalam kurun waktu tiga bulan lebih telah mulai berbunga, “Insyaallah dalam waktu tidak lama lagi akan panen,” terangnya.
Hingga kini, ada tiga pengepul yang siap menampung pepaya, “Untuk pemasaran jeruk dan pepaya Insyaallah tidak akan susah, apalagi jeruk ada yang menampung dari pabrik basreng, “Harganya dari 17 ribu hingga 20 ribuan, berhubung harganya tidak menentu,” jelasnya.
Ditambahkannya lagi, untuk optimalisasi lahan, di area kebun ini juga ditanami tanaman penghasil lainnya, alias tumpang sari, “Diantaranya, pohon petai, cabe rawit dan jenis sayuran lainnya,” imbuhnya.
Ditempat yang sama, perwakilan Pihak Perusahaan DAMALE, Christianto Wijaya mengatakan ia membantu pembukaan lahan menjadi kebun jeruk dan pepaya.
“Selama ini, hasil dan perkembangan kebun Jeruk Purut ini cukup memuaskan, terlebih pepaya karena baru tumbuh bunga. Karena diakui juga, basic Pak Asep bukan petani kebun jeruk melainkan petani sayur, ini harus diapresiasi tentang keuletan dan kesungguhannya mengelola kebun ini, ” jelas Christ.
Christ menambahkan, bahwa pihaknya telah membuka lahan berkerikil bekas galian C menjadi produktif ini tiada lain untuk memberdayakan para petani atau warga sekitar.
“Kebetulan ada lahannya, dan kami percayakan kepada pengelola untuk menjadi tambahan ekonomi keluarganya, mudah-mudahan bermanfaat dan berkah,” katanya.
Dan pihaknya menyampaikan terima kasih kepada pihak dinas terkait yakni DKP3, Gapoktan juga KTNA Kota Tasik yang telah berkunjung, “Semoga menjadi percontohan dan motivasi bagi pengusaha lainnya,” tandas Christ. Asron