Tasikmalaya, Wartatasik.com – Bagi seorang ibu dapat mengandung dan melahirkan merupakan salah satu anugerah dan impian dalam hidup setiap perempuan. Hal ini dirasakan oleh Apriani Wahyunita (22) yang telah mendapatkan perawatan di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Tasikmalaya. Apriani yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga ini bersedia menceritakan pengalamannya menggunakan Kartu Indonesia Sehat (KIS).
“Untuk kelahiran anak pertama ini saya berharap dapat melahirkan secara normal. Namun pada kenyataannya pasca kelahiran tepatnya di tanggal 25 November 2020 lalu, melihat kondisi saya dan sesuai arahan dokter mengarahkan untuk dilakukan persalinan secara caesar,” cerita Apriani, Sabtu (15/01).
Kekhawatiran dalam suatu keluarga pada saat akan proses persalinan salah satunya adalah biaya, di mana biaya persalinan menjadi sangat mahal jika tidak ada asuransi yang menanggung. Asuransipun tidak semuanya dapat menanggung biaya persalinan sepenuhnya. Tetapi kekhawatiran tersebut tidak akan dialami jika telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Maka dari itu Apriani sangat bersyukur terdaftar sebagai peserta, karena seluruh biaya persalinannya dapat dijamin oleh JKN-KIS.
“Seluruh biaya persalinan operasi cesar dan seluruh tindakan yang saya alami ditanggung Program JKN-KIS sampai tuntas. Saya dan suami tidak menyangka sampai harus melahirkan dengan cara operasi ini, kami sangat bersyukur karena ini sangat membantu beban ekonomi kami. Persalinan saya aman dan lancar berkat JKN-KIS, asal kita ikuti alur dan prosedurnya,” ungkap Apriani.
Pada kesempatan yang sama Apriani yang terdaftar sebagai peserta dari tanggungan suaminya sebagai pegawai swasta ini pun mengungkapkan rasa terima kasih dan harapan yang besar untuk Program JKN-KIS ini.
“Saya sangat puas dengan pelayanan yang baik yang saya rasakan, sama sekali tidak mengalami kesulitan, makanya saya ingin mengungkapkan rasa terima kasih yang mendalam pemerintah karena sudah menghadirkan program yang bermanfaat ini. Semoga dengan adanya sistem gotong royong dapat membangun rasa saling membantu terutama bagi yang sangat membutuhkan,” ujar Apriani. Redaksi | Jamkesnews