Kota, Wartatasik.com – Prihatin dengan maraknya pertambangan galian C dan anak jalanan, pengurus cabang IMM (Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah) Kota Tasikmalaya gruduk DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (10/03/2020).
Ketua IMM Kota Tasikmalaya Rizal Purnama mengatakan, aksinya itu terkait data izin pertambangan yang ada di wilayah Kecamatan Indihiang, Bungursari dan Mangkubumi, sehingga pihaknya mempertanyakan sampai mana tindak lanjut pemerintah daerah dalam hal- hal legalitas galian c seperti ini.
“Sebelum membahas implikasi, kita membahas aturannya terlebih dahulu. Karena resapan air itu akibat dari gunung resapan air yang dipangkas habis, padahal sudah jelas di dalam aturan Perda bahwa itu kawasan dilindungi dan ada 16 gunung yang berada di 3 kecamatan itu,” paparnya.
Selain itu lanjut Rizal, terkait anak jalanan semakin hari fenomenanya kian semakin menetas, apalagi citra Kota Tasikmalaya di Jawa Barat terkenal dengan kemiskinan. Jika persoalan tersebut tidak diatasi, citra Kota Tasikmalaya akan semakin terkenal dengan kemiskinan.
“Itu kita perlu kawal, makanya dari itu saya mewakili IMM secepatnya mendeklarasikan terkait hal-hal apa saja yang kedepannya dilakukan dan IMM siap mengawal dan di kawal,” tegasnya.
Rizal menyinggung ketika audiensi dengan Asda Pemkot Tasikmalaya yang menyebut ada dua pertambangan ilegal. Padahal temuan dilapangan itu lebih dari dua.
“Ini perlu dipertanyakan, padahal steatmen Wakil Gubernur di Bogor itu akan membrantas pertambangan yang ilegal,” singgungnya.
IMM meminta pemerintah daerah harus membeli bukit-bukit yang ada untuk kelestarian. Terkait solusi tersebut, IMM tahu jika pemerintahan kota ataupun daerah sudah memikirkan, tetapi yang perlu ditekankan pemda tidak mempunyai keberanian untuk membrantas dan menyiapkan itu semua.
“Langkah yang dilakukan pertama data perizinan terlebih dahulu. Jadi kemarin kita juga meminta mengirimkan surat kepada Dinas DPMPTSP Kota Tasikmalaya yang satu pintu itu, namun sudah tiga minggu belum ada respon,” ungkapnya.
Rizal mengaku akan mengumpulkan 18 cabang IMM se Jawa Barat untuk berangkat ke Provinsi, namun pihaknya mulai dulu dari pemerintah daerah dan tetap akan konsisten dengan isu galian c dan isu anak jalanan.
“Karena ini merupakan spirit kita yang sering di diskusikan anak-anak. Gambaran tahun kemarin itu, terjadi kekeringan selama 4 bulan, oke lah secara perkotaan mungkin bisa air berjalan, cuma kan masyarakat disamping itu merasa dirugikan,” pungkasnya. Blade