Kota, Wartatasik.com – COVID-19 tentu berdampak pada aspek kehidupan yang sangat luas, salah satunya dibidang pendidikan. Peserta didik terpaksa melakukan aktivitas termasuk kegiatan belajar dirumah masing-masing secara daring.
Tidak dipungkiri, belajar secara daring membuat peserta didik merasa bosan dan belum sepenuhnya paham dengan apa yang diajarkan, bahkan bisa berujung stres karena sosialiasi dengan teman-teman menjadi terhambat.
Dirasa sistem daring ini masih banyak kendala yang menghambat proses pembelajaran, Hasni salah seorang mahasiswi KKN UIN Walisongo melakukan pendampingan belajar secara door to door di Kp Cijolang, Kel Sukarindik Kec Bungursari, Minggu (15/11/12)
Cara tersebut dilakukan agar proses pembelajaran berjalan secara efektif dan tentunya menghindari adanya kerumunan yang dapat menyebabkan penularan virus COVID. Selain itu, siswa bisa lebih fokus memahami pembelajaran. Cara ini kurang lebih seperti les privat tanpa mengeluarkan biaya.
Tidak sedikit siswa yang kurang memahami dan merasa kewalahan karena banyaknya tugas yang harus dikerjakan. Serta semua serba online dan menggunakan aplikasi-aplikasi yang asing bagi mereka. Sehingga kesulitan dan pemahaman mengenai teknologi menjadi kendala saat belajar daring.
Kegiatan pendampingan belajar ini dilakukan karena melihat beberapa anak tidak didampingi oleh orangtuanya atau tidak memiliki seseorang yang dapat membantu proses pembelajaran, tentu orangtua sibuk dengan pekerjaan dan urusan rumah tangga lainnya.
“Adik-adik ini mungkin kaget dengan sistem pembelajaran sekarang ini, semua harus dilakukan secara online. Mau tidak mau semua siswa harus mengikuti masa dimana semua aktivitas bergantung kepada teknologi dan pembelajaran dengan model interaktif berbasis internet dan Learning Manajemen System (LMS) seperti Zoom, Google Meet, Google Classroom dsb. Apabila siswa belum bisa beradaptasi dengan sistem ini, maka proses pembelajaran akan terhambat dan siswa akan tertinggal,” ujar Hasni
Pendampingan belajar ini katanya, dilakukan selama satu minggu sekali tepatnya dihari minggu pada pukul 10.00-12.00 WIB. “Selama proses pendampingan, hal yang dilakukan yaitu mereview materi siswa selama satu minggu dan membuat mind mapping untuk memudahkan dalam mengingat pembelajaran,” sampainya.
Ismi Zahra Apriliane, salah seorang siswa yang mengikuti pendampingan belajar mengatakan bahwa dengan mereview pembelajaran selama satu minggu dengan mind mapping dapat mengurangi rasa bosan dan bisa lebih memahami materi yang disampaikan.
“Setiap pertemuan ini, materi yang diajarkan dari sekolah dirangkum menjadi mind mapping, sehingga lebih mudah untuk menghafal dan menarik karena selain belajar, kita juga mengkreasikan tulisan melalui gambar” ujar Ismi. Redaksi